Kisah Perjuangan Seorang Ibu Melawan Kecanduan Judi Suami

Kisah Perjuangan Seorang Ibu Melawan Kecanduan Judi Suami

--

SILAMPARITV.CO.ID - Jalan Tegal Binangun, Perumahan Ar-Rahman, menjadi saksi bisu dari perjuangan seorang ibu rumah tangga yang berinisial TA. Dia tidak hanya harus menghadapi derita fisik, tetapi juga luka emosional akibat tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya, M Toha. Keberanian TA melaporkan kejadian ini ke SPKT Polda Sumsel pada Senin (22/4/2024) mengungkapkan kisah tragis yang tersembunyi di balik pintu rumah tangga mereka.

BACA JUGA:Tabur Garam di Lantai Kamar Mandi Ternyata Ada Manfaatnya, Ini dia Perubahannya!

Pada suatu sore yang seharusnya damai, kehidupan TA dipenuhi dengan ketegangan dan rasa takut. Kebiasaan suaminya, M Toha, terperangkap dalam dunia gelap judi slot telah merubah rumah mereka menjadi medan pertempuran yang mencekam. "Kejadiannya hari Sabtu sekitar pukul 3 sore. Sudah dari Subuh saya tegur ternyata masih lanjut main slot," ungkap TA dengan nada sedih saat mengungkapkan detik-detik mengerikan yang dia alami.

Ketika TA berani menegur Toha yang hendak pergi meninggalkan rumah, tidak diduga, reaksi sang suami justru menusuk hatinya lebih dalam. Alih-alih mendengarkan nasihat sang istri, Toha justru melakukan tindak kekerasan fisik yang membuat wajah TA menjadi sasaran empuk kekesalannya. Pukulan dan tendangan yang diterima TA tidak hanya meninggalkan bekas luka di tubuhnya, tetapi juga mencoreng harga dirinya sebagai seorang wanita.

BACA JUGA:Efek Narkotika Jenis Sabu, Oknum Ayah di Jawa Timur Ini Tega Banting Anaknya Yang Masih Berusia 6 Hari

Pada saat kejadian tragis itu, uang sebesar Rp 450 ribu yang seharusnya digunakan untuk membayar cicilan motor diambil dengan seenaknya oleh Toha. Ketika TA menegurnya, bukannya merasa bersalah, Toha justru semakin naik darah dan melampiaskan kemarahannya kepada sang istri dengan kekerasan yang tidak manusiawi. "Ketika dia mau minggat, rupanya ambil uang cicilan motor yang saya selipkan di helm, saya tegur dan disitu kami ribut. Lalu saya dipukul kiri dan kanan," cerita TA sambil menahan air mata.

Peristiwa tragis ini bukanlah sekali ini saja terjadi dalam kehidupan rumah tangga TA dan Toha. Selama setahun terakhir, kecanduan judi slot telah mengubah Toha menjadi monster yang merajalela di dalam rumah tangga mereka. Dibalik topeng seorang sopir travel yang bekerja keras, tersembunyi rasa takut dan penderitaan yang dialami oleh TA setiap harinya. "Sudah sering (dipukul) pak. Bahu, leher, dan tangan. Tak tahan lagi sama dia," ujar TA dengan suara gemetar, mencerminkan trauma yang mendalam yang dia rasakan.

BACA JUGA:Akibat Lubang Wanita Ini Tewas Dalam Kecelakaan Saat Mengendarai Motor

Kecanduan judi tidak hanya merusak keuangan keluarga, tetapi juga menghancurkan kepercayaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Kasus KDRT yang dialami oleh TA merupakan cerminan dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebiasaan buruk ini. Melalui laporan yang diajukan ke SPKT Polda Sumsel, TA memberikan contoh nyata bahwa diam bukanlah solusi terbaik untuk masalah rumah tangga yang penuh dengan kekerasan.

Namun, tahukah kita bahwa TA hanyalah satu dari ribuan wanita yang menjadi korban KDRT akibat kecanduan judi suami? Banyak kasus serupa terjadi di berbagai belahan dunia, memperlihatkan bahwa ini bukanlah masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.

BACA JUGA:Mendadak Mati, 11 Kerbau di Indralaya Diduga Terjangkit Wabah Ngorok

Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengatasi kecanduan judi dengan memberikan pendidikan dan layanan rehabilitasi bagi para pelaku judi. Selain itu, perlindungan hukum dan sosial juga harus diperkuat untuk memberikan perlindungan kepada korban KDRT dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.

Melalui kasus TA, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk mengubah paradigma bahwa kekerasan dalam rumah tangga bukanlah masalah pribadi yang harus disembunyikan, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama untuk mengakhiri siklus kekerasan dan menciptakan rumah tangga yang aman dan damai bagi semua orang.

Sumber: