Program MBG Fokus Gizi, BGN Tak Mau Alihkan Jadi Bantuan Uang.

Program MBG Fokus Gizi, BGN Tak Mau Alihkan Jadi Bantuan Uang.

Program MBG Fokus Gizi, BGN Tak Mau Alihkan Jadi Bantuan Uang.--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan diganti dengan skema bantuan uang tunai. Menurutnya, pemberian bantuan tunai bagi masyarakat yang membutuhkan sudah terwadahi melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT).

BACA JUGA:Gunakan Listrik PLN, Industri Timah di Bangka Belitung Lebih Efisien & Siap Raih PROPER Emas

BACA JUGA:Terpaksa Terbang ke India Sendiri, Ruben Onsu Kelaparan karena Tak Bisa Bahasa Inggris.

Dadan menjelaskan, MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang sudah didiskusikan dan dirancang sejak lama. Fokus utamanya adalah untuk intervensi pemenuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.

“Program ini dirancang sudah sejak lama. Ini intervensi pemenuhan gizi. Kalau uang tunai kan sudah ada BLT. Jadi kita tidak ingin melakukan itu,” kata Dadan usai konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

BACA JUGA:Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri, Libatkan 47 Jenderal.

BACA JUGA:Kasus Guru Cabul di SMPN 1, PGRI Lubuklinggau: Tugas Guru Itu Mendidik!

Risiko Penyelewengan Dana Bantuan Tunai

Dadan menilai, pemberian bantuan dalam bentuk uang justru berpotensi lebih mudah disalahgunakan. Ia mencontohkan kasus di Sumatera Utara, ketika ada warga yang menggunakan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk membayar kebutuhan lain di luar biaya sekolah.

Hal serupa dikhawatirkan akan terjadi jika MBG diganti dengan bantuan uang tunai. “Kalau bantuan tunai, risikonya digunakan bukan untuk pemenuhan gizi, tapi dipakai untuk keperluan lain,” tegasnya.

BACA JUGA:Jika Israel Akui Palestina, Indonesia Siap Akui Israel.

BACA JUGA:Cak Imin Soroti Krisis Regenerasi, Anak Muda Tak Mau Jadi Petani.

MBG sebagai Penggerak Ekonomi Desa

Selain berfokus pada pemenuhan gizi, program MBG juga diharapkan bisa menjadi penggerak rantai pasok pangan lokal. Setiap dapur umum penyedia MBG, yang disebut SPPG (Sentra Pangan dan Penyediaan Gizi), akan menyerap hasil panen dari petani setempat sehingga terbentuk ekosistem ekonomi desa yang lebih mandiri.

Sumber:

Berita Terkait