5 Siswi SMP Jakarta yang Mengolok-olok Palestina di Resto Berujung Minta Maaf

Kamis 13-06-2024,10:11 WIB
Reporter : Rizty Ria Anggraini
Editor : Rizty Ria Anggraini

SILAMPARI.CO.ID - Lima siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta akhirnya meminta maaf setelah video mereka yang mengolok-olok Palestina saat makan di restoran cepat saji menjadi viral.

Kelimanya bergantian meminta maaf berdasarkan video yang viral di media sosial. Para mahasiswa ini mengaku tidak ingin menyinggung atau menghina pihak tertentu.

Kata-kata yang terekam dalam video tersebut merupakan peristiwa spontan.

“Saya datang ke sini untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas perbuatan tercela yang saya lakukan. Saya tidak pernah bermaksud menyinggung pihak tertentu, apalagi melecehkan mereka,” kata salah satu mahasiswa, Rabu (12/6/2024).

BACA JUGA:Berikut Posisi Paling Banyak yang Bakal DiPHK oleh Pos Indonesia 2024

Salah satu pelajar yang mengunggah video tersebut ke akun Instagram pribadinya pun meminta maaf. Ia menyayangkan dan berharap masalah ini segera teratasi.

"Saya benar-benar menyesal, saya benar-benar merasa salah, saya berharap untuk semua ini bisa cepat selesai dan bisa dimaafkan. Saya selaku mem-posting video tersebut benar-benar memohon maaf dan saya akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak akan mengulang kesalahan yang sama," jelasnya.

Sementara, siswi lainnya mengakui bahwa perilaku mereka kelewat batas dan menyakiti banyak pihak.

"Saya ingin mengakui kesalahan saya dan meminta maaf atas tindakan saya yang telah menyakiti hati sebagian orang. Saya akui perlakuan saya sudah keterlaluan," ujarnya.

BACA JUGA:CASN Kemenhukam 2024 Akan Dibuka, Lulusan SMA Bisa Ikut Daftar!

Kelima siswa SMP tersebut pun bersumpah tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

“Saya berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Sekali lagi saya meminta maaf atas nama saya dan teman-teman,” kata siswa tersebut.

Lima siswa dari empat sekolah berbeda diberi sanksi melapor kepada guru bimbingan karir (BK) sekolah masing-masing selama satu minggu.

“Siswa wajib melapor ke Guru Bimbingan dan Konseling (BK) sekolahnya selama satu minggu,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin, saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan.Rabu (12/6/2024).

BACA JUGA:5 Fakta Tentang Gunung Raung, Terekstrem di Pulau Jawa

Kategori :