Menangis Saat Puasa: Apakah Membatalkan Ibadah? Ini Penjelasannya

Minggu 09-03-2025,07:00 WIB
Reporter : Rita Rahmawati
Editor : Rita Rahmawati

SILAMPARITV.CO.ID - Menangis merupakan ekspresi alami manusia yang terjadi karena berbagai alasan, seperti kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, atau bahkan rasa haru ketika mengingat kebesaran Allah SWT. Namun, saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, muncul pertanyaan di kalangan umat Muslim: apakah menangis saat puasa dapat membatalkan ibadah tersebut?

Menangis Tidak Membatalkan Puasa Dalam ajaran Islam, menangis saat berpuasa tidak membatalkan puasa seseorang, kecuali jika tangisan tersebut menyebabkan seseorang melakukan hal-hal yang jelas membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau marah berlebihan hingga kehilangan kendali.

BACA JUGA:Dua Pengedar Narkoba Ditangkap di Musi Rawas, Sempat Buang Barang Bukti ke Parit

BACA JUGA:Daftar Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Libur Sekolah di Bulan Maret 2025

Sebagai manusia, menangis adalah bagian dari fitrah. Bahkan, Rasulullah SAW sendiri pernah menangis dalam berbagai keadaan, baik ketika berdoa, mengingat dosa, atau saat kehilangan orang yang dicintai. Hal ini menunjukkan bahwa menangis bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan syariat Islam.

Dalil dari Al-Qur'an dan Hadis Islam memberikan beberapa dalil yang menjelaskan tentang menangis dalam kondisi ibadah, termasuk saat berpuasa.

  • Dalil dari Al-Qur’an

    Allah SWT memuji orang-orang yang menangis karena takut kepada-Nya, sebagaimana yang disebutkan dalam Surah Al-Isra’ ayat 109:

    "Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk." (QS. Al-Isra': 109)

    Ayat ini menunjukkan bahwa menangis saat beribadah adalah tanda ketakwaan dan tidak mengurangi nilai ibadah seseorang. Bahkan, menangis karena mengingat dosa dan kebesaran Allah adalah perbuatan yang terpuji.

  • Dalil dari Hadis

    Rasulullah SAW pernah bersabda:

    “Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan lebih banyak menangis daripada tertawa.” (HR. Bukhari, no. 6486 dan Muslim, no. 2359)

    Hadis ini menunjukkan bahwa menangis karena mengingat Allah merupakan tanda keimanan dan justru dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Selain itu, dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga pernah menangis ketika kehilangan putranya, Ibrahim, dan beliau bersabda:

    “Mata ini menangis, hati ini bersedih, tetapi kita tidak mengatakan kecuali yang diridai oleh Allah.” (HR. Bukhari, no. 1303 dan Muslim, no. 2315)

    Ini menjadi bukti bahwa menangis adalah bagian dari kehidupan manusia dan tidak membatalkan puasa.

  • Ketika Menangis Bisa Mengganggu Ibadah Puasa

    BACA JUGA:Panduan Lengkap Pendaftaran UTBK SNBT 2025: Jadwal, Syarat, dan Cara Mendaftar

    BACA JUGA:Apple Belum Urus Izin Edar iPhone 16 di Indonesia, Penjualan Resmi Berpotensi Tertunda

    Meskipun menangis tidak membatalkan puasa, ada beberapa kondisi di mana tangisan dapat memengaruhi ibadah seseorang:

  • Menangis yang menyebabkan seseorang makan atau minum tanpa sadar Jika tangisan seseorang terlalu berlebihan hingga membuatnya tidak sadar dan akhirnya makan atau minum, maka puasanya batal. Namun, jika menangis tanpa melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, maka puasanya tetap sah.

  • Menangis karena marah berlebihan Dalam Islam, puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu. Jika seseorang menangis akibat kemarahan yang berlebihan hingga berkata kasar, mencaci maki, atau bahkan melakukan tindakan yang tidak terkendali, maka hal ini dapat mengurangi pahala puasanya.

  • Menangis yang membuat seseorang lalai dari ibadah Jika tangisan membuat seseorang terlalu larut dalam kesedihan hingga melalaikan salat, malas berzikir, atau mengabaikan ibadah lainnya, maka hal ini dapat berdampak buruk pada spiritualitas selama bulan Ramadan.

  • Menangis saat menjalankan ibadah puasa tidak membatalkan puasa. Justru, jika tangisan itu muncul karena takut kepada Allah, mengingat dosa, atau haru saat beribadah, hal itu bisa menjadi tanda keimanan yang kuat. Namun, umat Muslim tetap harus menjaga agar tangisan tidak membuatnya lalai dalam beribadah atau melakukan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.

     

    Kategori :