SILAMPARITV.CO.ID - Kota Palembang tak hanya dikenal lewat Jembatan Ampera dan Pempek yang melegenda. Di balik popularitas kuliner utamanya, kota yang dijuluki "Bumi Sriwijaya" ini juga menyimpan ragam makanan tradisional dengan cita rasa unik, salah satunya adalah Srikaya Tape.
Makanan ini merupakan perpaduan antara manisnya srikaya (kudapan berbahan dasar telur, santan, dan gula merah) dan legitnya tape ketan. Meski belum seterkenal pempek, Srikaya Tape mulai mencuri perhatian para pecinta kuliner tradisional Indonesia karena kelezatan dan kekhasannya. BACA JUGA:SMPN 8 Lubuklinggau Kirim Tim Terbaik untuk Ajang Super 100 2025 BACA JUGA:Menuju Transportasi Bersih: Lonjakan Kendaraan Listrik di Indonesia Tunjukkan Transformasi Energi Nasional Manis, Legit, dan Penuh Kenangan Srikaya Tape bukan sekadar makanan pencuci mulut. Hidangan ini memiliki nilai historis dan budaya yang kuat. Di kalangan masyarakat Palembang, sajian ini kerap hadir dalam momen-momen istimewa seperti perayaan hari besar Islam, acara keluarga, hingga sebagai oleh-oleh khas daerah. Srikaya sendiri merupakan jenis custard lokal yang terbuat dari kombinasi telur bebek, santan kental, gula merah, dan sedikit pandan sebagai penambah aroma. Sedangkan tape ketan yang digunakan biasanya tape ketan hitam atau putih yang telah difermentasi hingga mencapai rasa asam-manis yang khas. Ketika dua elemen ini dipadukan, terciptalah perpaduan rasa yang kompleks: manis, gurih, sedikit asam, dan sangat lembut di lidah. BACA JUGA:Sriwijaya Mania Dirikan Sekolah Sepakbola Sendiri, Siap Cetak Bibit Unggul Menuju Sriwijaya FC BACA JUGA:Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Musi Gegerkan Warga Desa Bingin Jungut Cita rasanya yang kaya dan teksturnya yang lembut membuat banyak orang langsung jatuh hati setelah mencicipinya. Tidak mengherankan jika Srikaya Tape mulai merambah kafe-kafe tradisional dan pusat oleh-oleh sebagai sajian unggulan dari Palembang. Proses Pembuatan Tradisional yang Terjaga Salah satu daya tarik utama dari Srikaya Tape adalah proses pembuatannya yang masih sangat tradisional. Dalam rumah tangga di Palembang, resep Srikaya biasanya diturunkan dari generasi ke generasi. BACA JUGA:Contoh Soal dan Kunci Jawaban OSN Matematika SD 2025: Referensi Belajar Siswa Hadapi Olimpiade Sains Nasional BACA JUGA:Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Hingga Akhir Maret 2025 Campuran telur dan santan dikocok perlahan lalu dikukus di atas api kecil hingga mengental sempurna. Proses ini memakan waktu, namun hasilnya sangat memuaskan. Tekstur srikaya yang halus dan tidak berongga menjadi bukti keahlian pembuatnya. Tape ketan, di sisi lain, harus melalui proses fermentasi selama beberapa hari agar menghasilkan rasa dan aroma yang pas. Beberapa penjual masih mempertahankan metode pengemasan klasik dengan menggunakan wadah daun pisang, yang memberikan aroma khas saat disajikan. Tak hanya enak, tampilannya pun menggugah selera. Mulai Mendunia Lewat Media Sosial BACA JUGA:Contoh Soal dan Kunci Jawaban OSN IPA SD 2025 untuk Siswa yang Akan Ikut Olimpiade BACA JUGA:Kapan Pendaftaran IPDN 2025 Dibuka? Ini Prediksi Jadwal, Syarat Lengkap, dan Cara Daftarnya Popularitas Srikaya Tape mulai meningkat pesat seiring dengan munculnya tren eksplorasi makanan tradisional di media sosial. Banyak food blogger dan konten kreator kuliner yang mulai mengulas makanan khas Palembang ini. Tak sedikit yang menyebut bahwa Srikaya Tape adalah versi lokal dari dessert modern, namun dengan kekayaan rasa yang lebih kompleks dan alami. Bahkan, beberapa wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Palembang mengaku terkesan dengan rasa autentiknya dan membawa pulang makanan ini sebagai oleh-oleh. Mendorong UMKM Lokal dan Warisan Budaya BACA JUGA:Link Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2025 Resmi Dibuka 28 Mei Pukul 15.00 WIB, Simak Jadwal Lengkap dan Cara Ceknya BACA JUGA:Jadwal Sesi 1 UTBK SNBT 2025: Peserta Wajib Cermati Perbedaan Waktu Tiap Wilayah, Ini Rinciannya Kehadiran Srikaya Tape di kancah kuliner bukan hanya memperkaya ragam makanan tradisional Indonesia, tetapi juga memberi dampak positif bagi pelaku UMKM lokal. Banyak ibu rumah tangga dan pengusaha kecil di Palembang yang kini menjadikan produksi Srikaya Tape sebagai mata pencaharian utama. Pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Perindustrian juga mulai gencar mempromosikan makanan ini sebagai produk unggulan khas Palembang. Harapannya, Srikaya Tape dapat menjadi bagian dari daftar kuliner nasional yang diakui secara luas, dan bahkan berpotensi menembus pasar internasional sebagai warisan gastronomi Indonesia. Pelestarian Lewat Inovasi BACA JUGA:Soal IPS Kelas 7 Halaman 207: Mengenal Keberagaman Suku di Bali dan Perbedaan Budayanya BACA JUGA:Kalender Mei 2025: Weton Jawa, Tanggal Merah, dan Long Weekend untuk Liburan serta Hari Baik Menikah Meski tetap mempertahankan resep asli, beberapa pelaku kuliner mencoba memberikan inovasi seperti menambahkan toping modern, menggunakan tape ketan warna-warni, hingga mengemas dalam bentuk kemasan kekinian. Inovasi ini dilakukan tanpa menghilangkan esensi rasa dan nilai budaya yang melekat pada Srikaya Tape. Dengan pendekatan yang kreatif, makanan ini diharapkan mampu bersaing dengan dessert kekinian lainnya yang mendominasi pasar saat ini. Srikaya Tape bukan sekadar makanan, melainkan simbol dari kekayaan budaya dan tradisi kuliner Palembang. Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, kehadiran makanan tradisional seperti ini menjadi penting sebagai pengingat akar budaya dan identitas lokal. BACA JUGA:Kapan Pendaftaran IPDN 2025 Dibuka? Ini Prediksi Jadwal, Syarat Lengkap, dan Cara Daftarnya BACA JUGA:SMPN 8 Lubuklinggau Kirim Tim Terbaik untuk Ajang Super 100 2025 Dengan semakin banyaknya dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan pelaku industri kuliner, Srikaya Tape berpeluang besar untuk menjadi ikon kuliner nasional. Karena dalam satu sendok Srikaya Tape, tersimpan rasa, cerita, dan warisan dari tanah Sumatera Selatan. BACA JUGA:Sriwijaya Mania Dirikan Sekolah Sepakbola Sendiri, Siap Cetak Bibit Unggul Menuju Sriwijaya FC BACA JUGA:Jadwal Sesi 1 UTBK SNBT 2025: Peserta Wajib Cermati Perbedaan Waktu Tiap Wilayah, Ini RinciannyaSrikaya Tape, Cita Rasa Manis yang Melekat: Warisan Kuliner Khas Palembang yang Mulai Dikenal Luas
Selasa 29-04-2025,12:22 WIB
Reporter : Rita Rahmawati
Editor : Rita Rahmawati
Tags : #wisatakulinerpalembang
#warisankuliner
#srikayatape
#makanantradisional
#kulinerpalembang
#citarasanusantara
Kategori :
Terkait
Rabu 27-08-2025,13:50 WIB
Sate Ayam Bumbu Merah Madura,Cocok Disantap dengan Lontong
Rabu 27-08-2025,13:42 WIB
Kuliner Jepara yang harus Kalian Wajib coba,Entog Asap Sambal Mowo Pak Gondrong
Rabu 27-08-2025,13:16 WIB
Kuliner Wajib Coba saat Berkunjung ke Tegal,Kupat Blengong
Selasa 19-08-2025,11:56 WIB
Kisah Nasi Tiwul, Simbol Perjuangan di Masa Penjajahan
Jumat 15-08-2025,08:55 WIB
Pempek Palembang: Sejarah, Ragam, dan Cara Membuatnya
Terpopuler
Jumat 12-12-2025,05:08 WIB
Cegah Bahaya Listrik, PLN ULP Mariana Edukasi Camat Banyuasin soal Keamanan dan Layanan Digital
Jumat 12-12-2025,14:01 WIB
"Dai Cahaya" Hadiah Harapan YBM PLN untuk Anak-Anak Bengkulu
Jumat 12-12-2025,09:33 WIB
Lapas Narkotika Muara Beliti Gelar Coffee Morning Briefing,Dorong Soliditas dan Kinerja Jajaran
Jumat 12-12-2025,14:07 WIB
YBM PLN UID S2JB Droping Logistik untuk Dapur Umum di Tiga Kampung Terdampak Longsor Aceh Tengah
Terkini
Jumat 12-12-2025,15:31 WIB
Transformasi Pemasyarakatan, Lapas Narkotika Muara Beliti Maksimalkan Layanan Rehabilitasi
Jumat 12-12-2025,14:07 WIB
YBM PLN UID S2JB Droping Logistik untuk Dapur Umum di Tiga Kampung Terdampak Longsor Aceh Tengah
Jumat 12-12-2025,14:01 WIB
"Dai Cahaya" Hadiah Harapan YBM PLN untuk Anak-Anak Bengkulu
Jumat 12-12-2025,09:33 WIB