Kericuhan Pecah di Istanbul Usai Kartun Diduga Lecehkan Nabi Muhammad SAW: Majalah LeMan Tuai Kecaman

Selasa 01-07-2025,14:45 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

SILAMPARITV.CO.ID - Kota terbesar di Turki, Istanbul, memanas pada Senin lalu (23 Juni 2025) setelah publik dikejutkan oleh kartun kontroversial yang dimuat dalam majalah satire ternama, LeMan. Kartun tersebut dituding telah menyudutkan dan menghina sosok Nabi Muhammad SAW, hingga memicu kemarahan masyarakat.

BACA JUGA:Hamdan ATT Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun: Sang Legenda Dangdut dan Pelantun 'Termiskin di Dunia' Berpulang

BACA JUGA:Kontrak Baru CR7 di Al Nassr: Gaji Fantastis, 16 Staf Pribadi, hingga Jet Mewah!

Situasi berubah ricuh ketika ratusan orang berkumpul dan melakukan aksi protes di pusat kota Istanbul. Mereka mengekspresikan kemarahan terhadap majalah tersebut, yang dituduh melanggar batas kebebasan berekspresi dan melecehkan nilai-nilai agama.

BACA JUGA:Juli 2025 Tanpa Tanggal Merah, Ini Strategi Liburan Pintar!

BACA JUGA:BRI Fokuskan Langkah Transformasi di Seluruh Aspek

Polisi Tembakkan Gas Air Mata dan Peluru Karet

Kerusuhan mencapai puncaknya ketika massa menyerbu sebuah bar yang diketahui menjadi tempat nongkrong beberapa staf LeMan. Polisi Turki turun tangan dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan sekitar 250-300 orang yang terlibat bentrokan.

Aksi protes ini dipicu oleh perintah langsung dari Kejaksaan Istanbul, yang memerintahkan penangkapan terhadap sejumlah editor dan kartunis LeMan, karena dianggap telah menghina nilai-nilai keagamaan secara terbuka.

BACA JUGA:Tren Remaja Bunuh Diri di Korsel Makin Ngeri, Inikah Pemicunya?

BACA JUGA:Gigit Anaconda Raksasa demi Hidup, Aksi Pria Ini Bikin Ngeri!

LeMan Bantah Tuduhan: Hanya Salah Paham

Di sisi lain, pihak LeMan melalui Pemimpin Redaksi mereka, Tuncay Akgun, membantah keras tuduhan bahwa kartun tersebut menggambarkan Nabi Muhammad SAW. Akgun menegaskan bahwa sosok yang digambarkan hanya seorang tokoh simbolik bernama Muhammad, mewakili penderitaan warga sipil Muslim akibat serangan militer Israel.

“Gak ada hubungannya sama sekali dengan Nabi. Nama Muhammad itu sangat umum di dunia Muslim. Kami tidak akan pernah berani mengambil risiko seperti itu,” ujar Akgun kepada kantor berita AFP.

BACA JUGA:PLN UID S2JB Resmikan Griya Singgah Pasien, Wujud Kepedulian bagi Masyarakat Kurang Mampu di Palembang

Kategori :