Sementara itu, Gubernur Istanbul, Davut Gul, mengatakan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam terhadap upaya-upaya yang dianggap merusak nilai-nilai luhur dan keyakinan masyarakat Turki.
BACA JUGA:Tarif Ojek Online Bakal Naik 8–15 Persen, Penumpang Mulai Beralih ke Transportasi Umum.
BACA JUGA:Manfaatkan KUR BRI, UMKM Pemasok Program Makan Bergizi Gratis Ini Sukses Tingkatkan Skala Usaha
LeMan dan Kontroversi Lama
LeMan bukan nama asing dalam dunia media Turki. Majalah ini dikenal luas sebagai majalah satir dengan pendekatan tajam terhadap isu-isu sosial, politik, dan keagamaan. Sejak didirikan pada 1991, LeMan sering mendapat sorotan karena kritik keras terhadap pemerintah dan kelompok konservatif.
Pada tahun 2015, LeMan juga menuai kritik setelah secara terbuka menyatakan dukungan terhadap majalah Charlie Hebdo, yang saat itu menjadi korban serangan di Paris. Dukungan itu memicu kontroversi serupa di dalam negeri.
BACA JUGA:Viral! Belasan Pemandu Karaoke Kesurupan Massal di Hotel saat Malam 1 Suro, Pemicunya Masih Misteri.
BACA JUGA:Dukung Hilirisasi dan Ekosistem EV, PLN Pasok Listrik 2 × 27,7 MVA ke Pabrik Baterai EV di Karawang
Penutup
Peristiwa ini menyoroti batas tipis antara kebebasan berekspresi dan penghinaan terhadap nilai-nilai religius, yang masih menjadi perdebatan panas di banyak negara, termasuk Turki. Di tengah ketegangan ini, masyarakat berharap penegakan hukum bisa berjalan adil, transparan, dan tanpa menambah luka sosial yang lebih dalam.
BACA JUGA:13 Resep Masakan Ayam yang Enak dan Mudah, Anti Bosan!