SILAMPARITV.CO.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dilaporkan mengalami keracunan makanan pada Sabtu malam (19 Juli 2025). Kantor Perdana Menteri mengonfirmasi bahwa Netanyahu jatuh sakit dan segera menjalani pemeriksaan medis.
Dalam pernyataan resminya pada Minggu (20/7), tim medis menyatakan bahwa Netanyahu mengalami dehidrasi dan radang usus. Akibat kondisinya tersebut, ia harus menerima perawatan infus dan diminta untuk beristirahat total selama tiga hari ke depan.
“Sesuai dengan instruksi dokternya, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan akan mengelola urusan negara dari sana,” demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel, dikutip dari Reuters.
BACA JUGA:Tertangkap Judi di Pinggir Jalan, Anggota DPRD Kudus Sempat Ngaku Kuli Gabah.
BACA JUGA:Usai Tabrak Nenek, Dua Polisi Patroli Diwajibkan Jaga Korban 24 Jam.
Riwayat Kesehatan Netanyahu Jadi Sorotan
Ini bukan kali pertama kondisi kesehatan Netanyahu menjadi perhatian publik. Sejak 2023, kesehatan pria berusia 75 tahun itu terus diawasi ketat, terutama setelah Israel melancarkan agresi militer ke Palestina.
Pada pertengahan 2023, Netanyahu sempat dipasangi alat pacu jantung setelah mengalami masalah jantung yang cukup serius. Ia juga sempat dirawat di rumah sakit dan menerima pengawasan intensif.
Selanjutnya, pada Desember 2024, Netanyahu menjalani operasi pengangkatan prostat menyusul dugaan infeksi saluran kemih. Rangkaian gangguan kesehatan itu menimbulkan pertanyaan publik soal kemampuan fisiknya memimpin negara dalam situasi penuh tekanan, terutama di tengah konflik yang terus berlangsung.
BACA JUGA:Sumsel Siap Jalankan Koperasi Merah Putih, Musi Rawas Jadi Pelopor.
Konflik Palestina-Israel Masih Berlanjut
Meski Netanyahu kini tengah sakit, situasi politik dan militer di kawasan tetap memanas. Agresi Israel terhadap Palestina hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Ribuan warga sipil menjadi korban, dan dunia internasional terus mendesak penghentian kekerasan.