“Jika biasanya restoran melayani 500 pengunjung, sekarang yang menjadi SPPG bisa melayani 3.500 porsi. Makanan dikirim langsung ke sekolah, rumah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita,” ujarnya.
BACA JUGA:Trigger (2025): Duel Kim Nam Gil & Kim Young Kwang di Tengah Teror Senjata Ilegal Korea
BACA JUGA:Bila Berhenti Olahraga, Ini Dampak yang Terjadi pada Tubuh
Ribuan SPPG Baru Disiapkan
Saat ini, terdapat 17 ribu calon SPPG yang tengah dalam proses verifikasi, dengan kecepatan 200–300 verifikasi per hari. BGN juga memperketat standar operasional prosedur (SOP) untuk menjamin kualitas makanan yang disajikan, mulai dari pemilihan bahan baku, pemangkasan waktu masak dan penyiapan, hingga pengiriman.
“Pengiriman ke sekolah diupayakan agar makanan tidak disimpan terlalu lama, maksimal empat jam sejak selesai dimasak,” tegas Dadan.
Program MBG ini diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menghidupkan ekonomi daerah melalui keterlibatan pelaku usaha lokal.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK: Kerugian Negara Lebih dari Rp. 1 Triliun.
BACA JUGA:Semarak Lomba Gerak Jalan HUT RI ke-80 di Lubuklinggau, Pelajar Tunjukkan Semangat Juang