SILAMPARITV.CO.ID - Industri komponen otomotif Indonesia sedang mengalami tekanan berat dengan munculnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan. Kondisi ini menunjukkan adanya tantangan serius dalam rantai pasok industri otomotif nasional yang selama ini menjadi tulang punggung sektor manufaktur.
BACA JUGA:Gaji DPR Capai Miliaran, Mahfud: Kalau Masih Korupsi Keterlaluan
Penyebab Utama Gelombang PHK
Penurunan volume produksi kendaraan bermotor menjadi faktor utama yang memicu gelombang efisiensi di sektor komponen. Data terbaru menunjukkan penurunan permintaan dari pabrik perakitan yang berdampak langsung pada kapasitas produksi para pemasok komponen. Banyak perusahaan terpaksa mengurangi shift kerja dan melakukan rasionalisasi sumber daya manusia.
BACA JUGA:Strategi Efektif Review Pembelajaran IPA dalam Kurikulum Merdeka untuk Siswa Kelas 7
BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Rp. 70 Juta untuk Keluarga Affan Kurniawan
Dampak Inflasi dan Biaya Produksi
Kenaikan harga bahan baku secara global ditambah dengan tekanan inflasi telah meningkatkan biaya produksi secara signifikan. Para pemasok komponen menghadapi margin keuntungan yang semakin tipis, sementara kemampuan untuk menaikkan harga kepada pabrik perakitan sangat terbatas. Situasi ini memaksa perusahaan mengambil langkah penghematan.
BACA JUGA:20 Contoh Soal Matematika Kelas 8 SMP Plus Kunci Jawaban, Simak Ya!
BACA JUGA:12 Obat Sakit Kepala di Apotek yang Ampuh, Aman, dan Efektif
Pengaruh Transisi ke Kendaraan Listrik
Perubahan tren menuju elektrifikasi kendaraan juga turut mempengaruhi kondisi industri. Banyak pemasok komponen mesin konvensional dan sistem pembakaran mulai mengalami penurunan permintaan yang signifikan. Sementara itu, investasi untuk mengembangkan komponen kendaraan listrik membutuhkan waktu dan biaya yang tidak kecil.
BACA JUGA:Atta Halilintar Bagikan Makanan hingga Peluk Ojol di Tengah Demo, Tuai Sorotan dan Apresiasi.
BACA JUGA:Tingkatkan Layanan EV, PLN Luncurkan Home Charging Services Versi Terbaru
Dampak Sosial terhadap Pekerja