Obesitas Bisa Jadi Pintu Masuk Penyakit Diabetes hingga Masalah Pernapasan, Dokter Ingatkan Bahayanya

Sabtu 04-10-2025,10:55 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

Dampak Hormonal pada Pria dan Wanita

Pada wanita, obesitas sering kali dikaitkan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), yaitu gangguan hormonal yang memengaruhi siklus menstruasi dan kesuburan.

Sementara pada pria, obesitas dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron, yang berdampak pada energi dan fungsi reproduksi.

BACA JUGA:Tragedi Jumat Kelabu di Musi Rawas, Kecelakaan Beruntun Tewaskan Satu Orang dan Lukai Satu Korban.

BACA JUGA:Lewatkan Tur Eropa, Apriyani/Fadia Dijadwalkan Comeback di Korea Masters 2025

Gangguan Mental Akibat Obesitas

Tak hanya fisik, obesitas juga berdampak pada kesehatan mental.“Penderita obesitas sering kali merasa kurang mendapat dukungan sosial atau dikucilkan, yang bisa berujung pada depresi. Ironisnya, obat antidepresan juga dapat memicu peningkatan berat badan,” jelas dr. Rulli.

BACA JUGA:Prabowo Klaim Program MBG Bakal Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja Baru Awal 2026

BACA JUGA:Di Hadapan Civitas UGM, Megawati: Saya Tidak Suka Buzzer.

Cara Penanganan yang Tepat

Rulli menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter spesialis untuk menentukan penanganan sesuai kategori Indeks Massa Tubuh (IMT/BMI):

BMI 18–22,9 (rendah/sedang): cukup dengan modifikasi gaya hidup, seperti olahraga teratur dan pengaturan diet seimbang.

BMI >25 (tinggi): bisa dipertimbangkan obat penurun berat badan atau bahkan operasi bariatrik jika sudah parah.

Selain angka BMI, dokter juga mempertimbangkan komplikasi yang sudah ada, seperti diabetes atau penyakit jantung, untuk menentukan tingkat agresivitas terapi.

“Kalau pasien sudah punya komplikasi seperti diabetes, tentu penanganannya lebih agresif. Tidak cukup hanya diet dan olahraga, tapi bisa melibatkan farmakoterapi hingga pembedahan,” jelasnya.

BACA JUGA:Oppo A5i Pro 5G Resmi Hadir di Indonesia, Usung Ketangguhan dan Baterai Jumbo

Kategori :