BACA JUGA:Megawati Ungkap Punya Banyak Gelar Saat di UGM: Tapi Semua Asli, Nggak Palsu!
Dukungan Akademisi dan Tenaga Medis
Guru Besar FKUI, Prof. Ari Fahrial Syam, menegaskan pentingnya peran akademisi dalam memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
Kolaborasi ini mencerminkan semangat kami untuk menghadirkan solusi kesehatan yang relevan dan berkelanjutan, khususnya dalam menghadapi tantangan penyakit menular seperti dengue,” ujarnya.
Sementara itu, dr. Nina Dwi Putri, Sp.A(K) menambahkan bahwa sebanyak 20 ribu dosis vaksin Qdenga yang digunakan merupakan hibah dari Takeda Vaccines Inc.
Efek samping vaksin ini tergolong ringan dan bersifat sementara, seperti nyeri di area suntikan atau rasa lelah singkat setelah vaksinasi.
Vaksinasi ini merupakan investasi besar dalam kesehatan anak-anak Indonesia. Dengan vaksinasi, kita melindungi generasi masa depan dari ancaman penyakit yang mematikan,” tutup dr. Nina.
BACA JUGA:Megawati Ungkap Punya Banyak Gelar Saat di UGM: Tapi Semua Asli, Nggak Palsu!
BACA JUGA:6 Sayuran dengan Kandungan Vitamin C Lebih Tinggi dari Jeruk
Langkah Maju untuk Indonesia Sehat
Program vaksinasi dengue dan pemantauan aktif ini menjadi simbol penting dari transformasi sistem kesehatan nasional. Kolaborasi lintas sektor — pemerintah, akademisi, rumah sakit, dan masyarakat — diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan penyakit menular dan menekan angka kesakitan akibat DBD di masa depan.
Dengan langkah ini, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan kesehatan global dan membangun masa depan yang lebih sehat, aman, dan berdaya tahan.
BACA JUGA:Study Group: Drama Korea Aksi Remaja yang Diadaptasi dari Webtoon Populer
BACA JUGA:Minum Air Putih Lebih Banyak Bisa Bikin Langsing: Mitos atau Fakta?