Durasi totalitas bervariasi di sepanjang jalur, berlangsung hingga empat menit 28 detik di dekat kota Torreón, Meksiko, kemudian sebagian besar tempat di tengah jalur akan mengalami kegelapan selama tiga setengah hingga empat menit.
Karena Indonesia tidak bisa menyaksikannya, para penggemar astronomi Tanah Air bisa menyaksikan peristiwa tersebut lewat live streaming di situs NASA atau di sejumlah situs yang membahas tentang astronomi.
3. April - Komet Melintas Dekat Bumi
Sebuah komet raksasa berukuran tiga kali dari Gunung Everest, bernama 12P/Pons-Brooks dengan cepat bergerak terang menuju bagian dalam Tata Surya.
BACA JUGA:10 Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Pada April, ia bahkan dapat dilihat dengan mata telanjang tepat setelah Matahari terbenam di langit bagian barat. Kira-kira sekitar 12 April, komet tersebut mulai tampak berayun di dekat Jupiter yang cemerlang, sehingga lebih mudah untuk dilacak.
Setelah 9 hari kemudian, pada tanggal 21 April, komet Pons-Brooks akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari yang memungkinkan mencapai puncak kecerahannya sehingga menjadi salah satu kesempatan untuk melihatnya sekilas.
Komet tersebut juga akan terlihat selama gerhana Matahari total pada 8 April. Ketika komet tersebut terlihat lebih dekat dengan gerhana Matahari, dan berpotensi terlihat dengan teropong atau bahkan dengan mata telanjang, maka akan terjadi duet penampakan langit yang langka.
Nah itulah fenemona astronomi yang kemungkinan akan terjadi di 2024 ini, selain peristiwa gerhana matahari total di AS.
BACA JUGA:Bagaimana Cepat Move On dari Mantan Pacar? Berikut 6 Tipsnya!