Jurai Tue memiliki posisi yang sangat penting dalam adat Suku Lahat.
BACA JUGA:Ini dia Tradisi Upacara Melasti Sebelum Hari Raya Nyepi
Mereka ini adalah pembina moral bagi para anggota suku.
Mereka harus selalu memberikan contoh, mampu menjadi panutan di mana pun mereka berada.
Syarat mutlak yang menjabat posisi tersebut adalah mereka ini tidak boleh seorang perempuan.
Alasannya, laki-laki dianggap memiliki sifat kepemimpinan, memiliki kesigapan untuk menjalankan tugas sebagai Jurai Tue,
dan tidak memiliki batasan-batasan terlalu banyak jika dibandingkan dengan perempuan.
BACA JUGA:3 Tradisi Unik di Jawa Timur untuk Meminta Hujan Saat di Musim Kemarau
Syarat utama yang juga harus dipenuhi adalah dia harus anak laki-laki pertama dari keturunan Jurai Tue sebelumnya.
Jabatan ini merupakan jabatan turun-temurun, tidak melewati pemilihan.
Sedangkan alasan mengapa harus anak laki-laki tertua adalah karena bagi orang Suku Lahat laki-laki tertua dianggap mampu menjadi pembina moral tadi.
Sistem Pemerintahan Adat
Kepala Desa Muara Beliti Pasemah Sumatra Selatan berpose bersama keluarganya (koleksi Tropen Museum Belanda).
BACA JUGA:Mengenal 8 Macam Ragam Budaya Indonesia, Berikut Ini Penjelasannya!
Seperti halnya masyarakat modern, Masyarakat Adat Suku Lahat juga memiliki sistem pemerintahan yang menjalankan tradisi suku tersebut.
Dusun-dusun orang Suku Lahat dipimpin oleh Rie sebagai kepala pemerintahan setempat.