Tambang Freeport Lumpuh, Pertumbuhan Ekonomi Papua Terjun Bebas -16,11% YoY
Tambang Freeport Lumpuh, Pertumbuhan Ekonomi Papua Terjun Bebas -16,11% YoY--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Insiden longsor di tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) berdampak besar pada ekonomi Papua, khususnya Papua Tengah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua melambat menjadi 2,68% pada kuartal III/2025 year-on-year (yoy) dari sebelumnya 6% pada kuartal III/2024.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menyatakan perlambatan ini utamanya disebabkan oleh kontraksi perekonomian Papua Tengah yang mencapai -16,11% yoy, seiring menurunnya produksi tembaga dan emas akibat insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada 8 September 2025.
“Papua Tengah negatif cukup besar karena kondisi kahar di Freeport sana yang disebabkan adanya luncuran material basah sehingga produksi bijih logam turun,” ujar Edy, Rabu (5/11/2025).
Selain Papua Tengah, perlambatan ekonomi Maluku dan Papua juga dipengaruhi oleh kontraksi Papua Barat, yang terdampak penurunan produksi gas alam cair (LNG). BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada kuartal III/2025 terkontraksi 0,13% yoy.
“Peranan PDRB Papua Tengah dan Papua Barat berkontribusi sekitar 39,26% terhadap ekonomi Maluku dan Papua,” jelas Edy.
BACA JUGA:Rahasia Sehat di Balik Secangkir Kopi Hitam: Dokter Pun Setuju!
BACA JUGA:Nagita Slavina Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film Timur: Perpaduan Aksi dan Drama yang Menggugah!
Produksi Freeport Anjlok
Induk perusahaan Freeport-McMoRan Inc (FCX) melaporkan bahwa insiden luncuran material basah dari bekas tambang terbuka Grasberg ke GBC menghentikan operasi penambangan sementara. Fokus utama saat itu adalah evakuasi tujuh anggota tim yang menjadi korban serta penyelidikan penyebab utama insiden.
Akibat penghentian sementara ini, produksi tembaga dan emas PTFI merosot drastis pada kuartal III/2025:
- Produksi tembaga: 311 juta pound, turun 29,16% yoy dari 439 juta pound pada periode yang sama tahun sebelumnya.
- Produksi emas: 281.000 ounce, anjlok 37,69% yoy dari 451.000 ounce pada 2024.
- Secara kumulatif selama 9 bulan pertama 2025:
- Produksi tembaga: 966 juta pound, turun 29% yoy.
- Produksi emas: 876.000 ounce, turun 38% yoy.
Cebakan bijih GBC mewakili 50% dari cadangan terbukti dan terkira PTFI per 31 Desember 2024, serta sekitar 70% dari proyeksi produksi tembaga dan emas hingga 2029.
BACA JUGA:Restoran Pizza Hut Terancam Dijual Setelah Penjualan Turun 7 Kuartal Berturut-turut
BACA JUGA:8 Penyebab Mata Sering Gatal dan Cara Mengatasinya!
Proyeksi Pemulihan Produksi
Sumber: