Benarkah Makanan Bisa Memicu Mimpi Buruk? Ini Penjelasan Ilmiah Terbarunya

Benarkah Makanan Bisa Memicu Mimpi Buruk? Ini Penjelasan Ilmiah Terbarunya

Benarkah Makanan Bisa Memicu Mimpi Buruk? Ini Penjelasan Ilmiah Terbarunya--ist

Makanan Pemicu Mimpi Buruk: Manis, Pedas, dan Produk Susu

Dari berbagai jenis makanan yang dikonsumsi, tiga kategori paling banyak disebut sebagai pemicu gangguan tidur adalah:

Makanan manis

Makanan pedas

BACA JUGA:Bripda Ghalidzan Tewas Kecelakaan Saat Pulang Temui Keluarga: Baru 7 Bulan Berdinas di Polres Muratara

BACA JUGA:Keandalan dan Keterjangkauan Listrik Hadirkan Multiplier Effect bagi Masyarakat, PLN Raih Apresiasi Literasi N

Produk olahan susu (khususnya bagi mereka dengan intoleransi laktosa)

Yang paling menonjol adalah hubungan antara intoleransi laktosa dan mimpi buruk. Partisipan dengan intoleransi ini melaporkan lebih banyak gangguan pencernaan malam hari, lebih sering mengalami mimpi buruk, dan merasa tidak segar saat bangun tidur.

Menurut Nielsen, gejala fisik seperti kembung, kram, atau rasa tidak nyaman di perut bisa masuk ke dalam mimpi sebagai pengalaman menakutkan, yang pada akhirnya membuat seseorang terbangun tiba-tiba dan tidur menjadi tidak restoratif.

BACA JUGA:BRI Sabet 15 Penghargaan di Ajang FinanceAsia Awards & Asia's Best Companies 2025

BACA JUGA:Deretan Kasus Dugaan Korupsi Alex Noerdin, Terbaru Terseret Proyek Pasar Cinde Palembang.

Mengapa Gangguan Pencernaan Bisa Masuk ke Dalam Mimpi?

Tore Nielsen menjelaskan bahwa sensasi tubuh secara ilmiah telah terbukti memengaruhi isi mimpi. Jadi, bukan hal aneh jika ketidaknyamanan fisik di malam hari, seperti dari makanan yang sulit dicerna, kemudian muncul dalam bentuk simbolik dalam mimpi—seperti dikejar, jatuh, atau merasa terancam.

“Keparahan mimpi buruk secara kuat terkait dengan intoleransi laktosa dan alergi makanan lainnya,” kata Nielsen. Ini memperkuat teori tentang gut-brain axis—yaitu hubungan dua arah antara sistem pencernaan dan otak, yang kini menjadi topik hangat dalam ilmu saraf dan psikologi.

BACA JUGA:CERITA HARU: Empat Korban Selamat dari KMP Tunu Pratama Jaya, Satu Kru Selamatkan Penumpang dengan Sekoci

Sumber: