Lonjakan Kasus Cerai di Kalangan Guru PPPK Blitar: 20 Pengajuan dalam 6 Bulan, Ada Apa?

BACA JUGA:PLN UP3 Palembang Dukung Program Makan Bergizi Gratis dengan Pasokan Listrik Andal pada Peresmian Dapur SPPG

BACA JUGA: Riza Muhammad Tampil Kekar & Pamer Otot, Netizen: Masih Pantas Disebut Ustaz?

Tekanan Peran Ganda dan Minimnya Dukungan Psikososial

Tren ini mencerminkan beban psikologis dan konflik peran yang dihadapi guru perempuan. Selain mengajar, mereka juga harus menjalankan fungsi domestik dan ekonomi secara bersamaan. Situasi ini kerap menimbulkan kelelahan emosional dan krisis dalam rumah tangga.

“Guru dituntut profesional di sekolah dan juga harus sempurna di rumah. Tanpa dukungan psikososial, ini sangat berat,” ujar seorang psikolog pendidikan.

BACA JUGA:PM Israel Benjamin Netanyahu Keracunan Makanan, Dokter Diagnosa Radang Usus dan Dehidrasi.

BACA JUGA:Istri di Kalsel Penggal Kepala Suami yang KDRT dan Buang Anak ke Sungai, Diduga karena Sering Cekcok.

Urgensi Dukungan Mental dan Program Pembinaan

Fenomena ini menjadi wake-up call bagi pemerintah daerah dan lembaga pendidikan untuk segera menyediakan:

Pendampingan psikologis,

Ruang konseling keluarga,

Pembinaan ASN/PPPK secara berkala,

Pelatihan manajemen stres dan keseimbangan kerja-rumah tangga.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berdampak pada menurunnya kualitas pembelajaran, stabilitas emosi guru, dan citra profesi pendidik di mata masyarakat.

BACA JUGA:25 Contoh Soal Tryout UKPPG 2025: Uji Pemahaman PCK dan Pembelajaran Berdiferensiasi Sesuai Kisi-kisi Terbaru

Sumber: