Heboh! Siswa SMP Dikeroyok Saat MPLS di Blitar, 12 Siswa Diduga Terlibat.
Heboh! Siswa SMP Dikeroyok Saat MPLS di Blitar, 12 Siswa Diduga Terlibat.--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh aksi kekerasan antarsiswa. Sebuah video yang memperlihatkan dugaan pengeroyokan terhadap seorang siswa SMP di Kabupaten Blitar saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) viral di media sosial. Peristiwa ini memicu kecaman luas dari warganet dan masyarakat.
BACA JUGA:Srikandi Champion PLN UID S2JB Dorong Semangat dan Kiprah Perempuan di UP3 Muara Bungo
BACA JUGA:Kasus HIV di Lubuklinggau Capai 18 Orang, Perilaku Seksual Berisiko Jadi Faktor Utama.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang siswa laki-laki berseragam batik hijau menjadi korban pemukulan oleh sejumlah siswa lain. Kejadian berlangsung di lingkungan sekolah, dengan sejumlah siswa tampak menyaksikan tanpa ada yang berusaha melerai. Beberapa pelaku mengenakan seragam olahraga dan jaket hitam. Video ini terdiri dari tiga potongan rekaman yang menyebar luas terutama melalui platform Facebook.
BACA JUGA:Kakanwil Ditjpas Sumsel Apresiasi Kualitas Dapur Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau
Terjadi Saat Hari Terakhir MPLS
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blitar, Adi Andaka, membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi pada hari terakhir kegiatan MPLS, tepatnya Jumat (18/7/2025), di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Doko.
"Benar, kejadian pada Jumat (18/7) kemarin saat anak-anak kerja bakti di sekolah tersebut. Semua masih kelas 7, baik terduga pelaku maupun korban, dan masih dalam satu kelas. Tapi kasus ini masih terus kami dalami," ujar Adi kepada wartawan, Senin (21/7/2025).
Adi menjelaskan, peristiwa bermula dari olok-olokan antarsiswa yang kemudian memicu aksi kekerasan fisik. Hasil investigasi sementara dari pihak sekolah menunjukkan bahwa sekitar 12 siswa terlibat, termasuk tiga pelaku utama dan satu korban.
BACA JUGA:Kalapas Lubuk Linggau Hadiri Kunjungan Kerja Reses Komisi XIII DPR RI di Lubuk Linggau
Permintaan Maaf dan Mediasi Dilakukan
Pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan bergerak cepat melakukan mediasi. Para terduga pelaku telah menyampaikan permintaan maaf langsung kepada korban dan keluarganya. Proses mediasi tersebut dilakukan di rumah korban, disaksikan oleh kepala dusun serta bhabinkamtibmas setempat.
Sumber: