Kisah Tragis Nazwa: Pamit Interview Bank, Pulang Tinggal Jenazah dari Kamboja.
Kisah Tragis Nazwa: Pamit Interview Bank, Pulang Tinggal Jenazah dari Kamboja--ist
Namun, Lanniari justru mengaku dilarang KBRI untuk menjenguk.
"KBRI melarang saya datang ke Kamboja karena katanya anak saya benci melihat saya. Mereka sarankan adik saya atau keluarga lain yang berangkat," katanya dengan nada lirih.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 12 Agustus 2025, kabar duka datang. Nazwa dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit tersebut.
“Saya dapat kabar tanggal 7 Agustus anak saya dirawat di RS, dan kemarin, 12 Agustus, saya kembali dikabarkan kalau anak saya sudah meninggal dunia,” ucap Lanniari dengan suara bergetar.
BACA JUGA:Sedihnya Siswa SMPN di Boyolali, Bolos Sekolah karena Tak Mampu Beli Seragam Olahraga.
BACA JUGA:Pesan Prabowo ke Partai Koalisi: Jangan Seenaknya, Hukum Harus Dijunjung.
Kendala Biaya Pemulangan Jenazah
Hingga kini, jenazah Nazwa masih berada di rumah sakit di Kamboja. Pihak keluarga terkendala biaya pemulangan jenazah yang mencapai 8.500 dolar Amerika atau sekitar Rp 138 juta.
"Saya tidak punya uang sebanyak itu. Saya sangat berharap pemerintah membantu pemulangan jenazah anak saya," ujar Lanniari sambil menahan tangis.
BACA JUGA:Viral! Emak-emak Temukan Tangan Dalam Perut Ikan, Warganet Heboh.
Harapan Keluarga
Dengan kondisi ekonomi yang terbatas, Lanniari berharap pemerintah pusat maupun daerah dapat membantu agar jasad putrinya bisa segera dibawa pulang ke tanah air dan dimakamkan secara layak.
Kisah tragis Nazwa menjadi pelajaran berharga akan pentingnya kewaspadaan orang tua, sekaligus perhatian lebih dari pemerintah terhadap kasus-kasus anak muda yang terjebak dalam pekerjaan luar negeri yang belum jelas jaminannya.
BACA JUGA:BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Bandung, Hadirkan Suku Bunga KPR Ringan Mulai 2,40%
Sumber: