7 Hari Jenazah Nazwa Aliya Tertahan di Kamboja, Ibu Tak Mampu Tebus Rp. 138 Juta.
7 Hari Jenazah Nazwa Aliya Tertahan di Kamboja, Ibu Tak Mampu Tebus Rp. 138 Juta.--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Nazwa Aliya (19), gadis asal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang meninggal dunia di Kamboja. Hingga hari ini, Selasa (19/8/2025), sudah tujuh hari jasad Nazwa tertahan di State Hospital, Siem Reap, Kamboja, lantaran keluarga tak mampu menebus biaya pemulangan sebesar USD 8.500 atau sekitar Rp. 138 juta.
BACA JUGA:Resep Soto Sapi Santan Khas Nusantara: Olahan Daging Kurban yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Resep Sambal Terasi yang Pedas Nagih, Bikin Lahap Makan!
Ibunda Nazwa, Lanniari Hasibuan (53), mengaku putus asa karena tidak memiliki dana sebesar itu. Ia hanya bisa berharap ada uluran tangan pemerintah maupun pihak terkait untuk membantu memulangkan putri tercintanya.
“Saya tidak punya uang sebanyak itu. Saya sangat berharap pemerintah membantu pemulangan jenazah anak saya,” ucap Lanniari lirih, dikutip dari Tribun Medan.
BACA JUGA:HP OPPO dengan Kamera Terbaik di Tahun 2025
BACA JUGA:9 Tanda Olahraga di Gym Berhasil dan Ciri-Ciri Workout Gagal, Apa Saja?
Dilarang Datang ke Kamboja
Lanniari menuturkan, ia sempat mendapat kabar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh pada Kamis (7/8/2025) bahwa anaknya sedang dirawat di rumah sakit. Namun pihak KBRI justru melarang dirinya berangkat ke Kamboja dengan alasan Nazwa tidak ingin melihat sang ibu.
KBRI menyarankan agar perwakilan keluarga lain yang berangkat. Namun, setibanya di rumah sakit, tidak ada satupun perwakilan KBRI yang mendampingi. Hingga akhirnya, pada Senin (12/8/2025), kabar duka datang: Nazwa dinyatakan meninggal dunia.
BACA JUGA:8 Rekomendasi iPhone Terbaik untuk Gaming 2025
BACA JUGA:Bali Punya Pusat Kebugaran dan Pemulihan Baru untuk Para Penggiat Olahraga
Kronologi Keberangkatan ke Luar Negeri
Nazwa Aliya merupakan lulusan SMK Telkom 2 Medan. Sejak lama ia memiliki keinginan untuk bekerja di luar negeri, meski sang ibu menentangnya. Awalnya, Nazwa berpamitan untuk mengikuti study tour dan kemudian mengaku mendapat panggilan wawancara kerja di salah satu bank di Medan.
Sumber: