DPR Bocorkan Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 2026, Diminta Tak Bebani Rakyat.

DPR Bocorkan Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 2026, Diminta Tak Bebani Rakyat.

DPR Bocorkan Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 2026, Diminta Tak Bebani Rakyat.--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan kembali mencuat. Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, mengungkapkan bahwa pemerintah telah memasukkan wacana kenaikan tarif iuran tersebut dalam Buku II Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Negara (RAPBN) 2026.

BACA JUGA:Tabligh Akbar HUT Ke-80 RI, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuk Linggau Ajak Masyarakat Bersatu Membangun Kota

BACA JUGA:New Honda Stylo 160 Hadir dengan Warna Baru, Tampil Makin Elegan dan Mewah

Menurut Nurhadi, pemerintah tidak akan menaikkan iuran secara serentak, melainkan bertahap dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat dan kondisi fiskal negara. Meski begitu, ia menekankan agar kebijakan ini tidak mengurangi hak masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan.

“Bila wacana ini jadi diterapkan, jangan sampai berdampak terhadap subsidi bagi masyarakat. Negara tidak boleh melepaskan tanggung jawabnya hanya karena hitung-hitungan fiskal,” ujar Nurhadi, Rabu (20/8/2025).

BACA JUGA:Pajak Tahunan Vespa Matic Termurah di Indonesia Tembus Rp 700 Ribuan, Ini Rinciannya!

BACA JUGA:Recall Suzuki Gixxer 250SF di Indonesia: Masalah Komponen Rem Belakang, Ini Penjelasannya

Jaminan Keadilan dan Subsidi bagi Masyarakat Rentan

Nurhadi menegaskan, kesehatan adalah hak dasar warga negara, bukan komoditas. Karena itu, ia mendorong agar pemerintah memastikan keberlanjutan subsidi bagi kelompok miskin dan rentan jika iuran dinaikkan.

“Jika beban iuran dinaikkan, subsidi bagi masyarakat miskin atau masyarakat rentan harus diperkuat, bukan dipangkas. Prinsip keadilan fiskal menuntut keberpihakan negara kepada yang lemah,” tegasnya.

Selain itu, ia berharap kenaikan iuran harus sejalan dengan peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan. “Jangan sampai rakyat dipaksa membayar lebih mahal untuk layanan yang justru semakin rumit dan mengecewakan,” tambah Nurhadi.

BACA JUGA:Stop! Demi Jantung, Olahraga Berat saat Kurang Tidur Jangan Dinormalisasi

BACA JUGA:7 Jenis Olahraga yang Banyak Bakar Kalori, Bye Perut Buncit

Tanggapan BPJS Kesehatan

Sumber: