RSUD Lebong Kewalahan, Korban Keracunan Program MBG Tembus 281 Anak.

RSUD Lebong Kewalahan, Korban Keracunan Program MBG Tembus 281 Anak.

RSUD Lebong Kewalahan, Korban Keracunan Program MBG Tembus 281 Anak.--ist

BACA JUGA:Pemerintah Wajibkan KTP untuk Beli Gas LPG 3 Kg pada 2026

BACA JUGA:Prabowo: Kasihan Menteri, Kerja 7 Hari Sepekan Tanpa Libur.

Gubernur Bengkulu Beri Atensi Khusus

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menegaskan bahwa pemerintah provinsi memberi perhatian penuh pada kasus ini. Ia meminta semua pihak untuk bersabar sambil memastikan korban mendapatkan layanan kesehatan terbaik.

“Pemerintah provinsi juga menyatakan empatinya dan juga minta bersabar. Dan kita minta rumah sakit dan tenaga medis bisa memberikan pelayanan secara maksimal kepada anak-anak kita yang sekarang sudah mendapatkan perawatan,” kata Helmi di Bengkulu, Rabu (27/8/2025).

BACA JUGA:Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 70 Kurikulum Merdeka: Apa yang Dimaksud dengan Praaksara?

BACA JUGA:Sate Ayam Bumbu Merah Madura,Cocok Disantap dengan Lontong

Helmi juga meminta agar seluruh ambulans gratis yang telah disalurkan ke berbagai desa segera dimanfaatkan untuk membantu rujukan medis.

“Dan saya minta juga kepada seluruh ambulans gratis yang ada di Kabupaten Lebong atau yang ada di Kabupaten Rejang Lebong untuk bisa mem-backup, memberikan bantuan jika diperlukan,” tambahnya.

BACA JUGA:Putar Liga Inggris Saat Halal Bihalal, Nenek Endang Ditagih Rp. 115 Juta.

BACA JUGA:Kuliner Jepara yang harus Kalian Wajib coba,Entog Asap Sambal Mowo Pak Gondrong

Evaluasi Program MBG

Lebih lanjut, Helmi menilai insiden ini seharusnya tidak terjadi bila pelaksanaan Program MBG benar-benar sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kita minta agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan kenapa itu bisa terjadi. Nanti setelah ditemukan apa hasilnya akan dilaporkan ke BGN untuk kemudian bisa memberikan keputusan. Kita harapkan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” tegasnya.

Hingga kini, investigasi penyebab pasti keracunan masih berlangsung. Pemerintah pusat diharapkan segera turun tangan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di daerah lain.

Sumber:

Berita Terkait