Membongkar Mitos Bagaimana Starlink Bisa Membuat Pertahanan Indonesia Buta dan Tuli

Membongkar Mitos Bagaimana Starlink Bisa Membuat Pertahanan Indonesia Buta dan Tuli

--

SILAMPARITV.CO.ID - Pertumbuhan teknologi satelit telah memunculkan pemikiran baru dalam dunia pertahanan, terutama di negara-negara dengan geografi yang kompleks seperti Indonesia.

Namun, di tengah harapan akan kecanggihan yang dihadirkan oleh sistem satelit seperti Starlink, masih ada skeptisisme yang melingkupi manfaat sebenarnya bagi pertahanan Indonesia.

Banyak yang berpendapat bahwa ketergantungan pada teknologi asing seperti Starlink bisa membuat negara kita "buta dan tuli" dalam hal pertahanan. Namun, seberapa benar pandangan ini?

Mengurai Ketakutan

Pertama-tama, mari kita mengurai ketakutan tersebut. Istilah "buta dan tuli" mungkin terlalu ekstrem untuk digunakan dalam konteks ini.

Starlink, yang dikembangkan oleh SpaceX milik Elon Musk, menawarkan jaringan satelit global yang berpotensi menyediakan akses internet ke daerah-daerah terpencil di Indonesia, serta menyediakan layanan komunikasi yang handal di seluruh negeri.

BACA JUGA:HP Android dan iPhone Harus Sering Di-restart, Ini Alasannya

Namun, beberapa pihak khawatir bahwa ketergantungan pada infrastruktur luar negeri seperti Starlink dapat memberikan celah bagi pengawasan atau bahkan manipulasi dari pihak asing.

Keamanan dan Kedaulatan

Keamanan dan kedaulatan adalah dua aspek krusial dalam pertahanan suatu negara. Namun, apakah ketergantungan pada teknologi asing secara otomatis mengancam kedua aspek tersebut? Penggunaan Starlink tidak harus berarti pengorbanan kedaulatan atau keamanan.

Sebaliknya, negara-negara dapat mengambil langkah-langkah yang bijaksana dalam memanfaatkan teknologi ini sambil tetap menjaga kontrol dan keamanan data.

Potensi Manfaat

Mari kita tinjau potensi manfaat yang bisa diperoleh Indonesia dari adopsi Starlink dalam konteks pertahanan:

1. Komunikasi Darurat

Sumber: