Makna Menjalani Puasa Dzulhijjah Bagi Seorang Muslim

Makna Menjalani Puasa Dzulhijjah Bagi Seorang Muslim

Ilustrasi bulan dzulhijjah--

SILAMPARITV.CO.IDMenjalani puasa sunnah sebelum Idul Adha, khususnya pada hari-hari awal Dzulhijjah dan pada hari Arafah, memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan spiritual seorang Muslim.

Puasa sunnah ini bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan kualitas ibadah, serta meraih berbagai keutamaan dan keberkahan yang ditawarkan pada hari-hari istimewa tersebut.

Pahala dan Keutamaan Hari-hari Awal Dzulhijjah

Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan yang sangat tinggi dalam Islam.

BACA JUGA:Cara Merebus Daging Kambing agar Empuk dan Tidak Prengus

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari di mana amal shaleh lebih dicintai oleh Allah selain hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah)" (HR. Bukhari).

Puasa sunnah yang dilakukan pada hari-hari ini dianggap sebagai amal shaleh yang besar pahalanya.

Dalam hadis lain, disebutkan bahwa setiap amal ibadah yang dilakukan pada hari-hari ini akan dilipatgandakan pahalanya.

Ini adalah kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunnah.

BACA JUGA:Jangan Sampai Salah Pilih Hewan Kurban, Ini Tanda-tanda Sapi Tidak Sehat

Puasa pada Hari Arafah

Puasa pada hari Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, memiliki makna khusus.

Bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, puasa pada hari ini dianjurkan karena memiliki keutamaan yang sangat besar.

Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun setelahnya" (HR. Muslim).

Sumber: