Rendahnya Asupan Protein Hewani Sebabkan Stunting pada Anak
Stunting pada Anak--freepik
Hubungan Antara Protein Hewani dan Stunting
Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan yang kuat antara asupan protein hewani dan kejadian stunting pada anak-anak.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam "American Journal of Clinical Nutrition", anak-anak yang mengonsumsi lebih banyak protein hewani memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami stunting dibandingkan dengan mereka yang asupan proteinnya rendah.
Studi ini menekankan pentingnya memasukkan sumber protein hewani dalam diet anak-anak, terutama di negara-negara berkembang di mana stunting masih menjadi masalah besar.
Penyebab Rendahnya Asupan Protein Hewani
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya asupan protein hewani di kalangan anak-anak, terutama di negara berkembang.
Faktor ekonomi memainkan peran besar, di mana keluarga dengan pendapatan rendah sering kali tidak mampu membeli daging, ikan, atau produk susu secara rutin.
Selain itu, faktor budaya dan kebiasaan makan juga mempengaruhi. Di beberapa daerah, makanan hewani mungkin tidak selalu menjadi bagian dari diet sehari-hari karena preferensi makanan atau keterbatasan akses.
Upaya Mengatasi Stunting
BACA JUGA:Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan, Lapas Lubuklinggau Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H
BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Terima Monev Tim Verifikasi Kanwil Kemenkumham Sumsel Persiapan Menuju WBK
Untuk mengatasi masalah stunting akibat rendahnya asupan protein hewani, diperlukan pendekatan yang komprehensif.
Pemerintah dan organisasi kesehatan harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya protein hewani dalam diet anak-anak.
Program pemberian makanan tambahan yang kaya akan protein hewani dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah dan pusat kesehatan.
Sumber: