Bitcoin Sempat Alami Penurunan Separuh, Apakah Masih Menarik Usai Halving?
ilustrasi bitcoin--unplash
SILAMPARITV.CO.ID - Pada bulan April 2024, Bitcoin mengalami penurunan separuh, yang berarti mengurangi separuh jumlah koin baru yang dapat ditambang.
Langkah ini memperkuat posisi bitcoin sebagai aset dengan inflasi tahunan yang sangat rendah, bahkan lebih rendah dibandingkan emas.
Mengutip dari Nasdaq, Jum'at (7 Juni 2024), penurunan separuh bitcoin setiap empat tahun merupakan momen penting dalam siklus kripto.
Dengan setiap halving, jumlah bitcoin baru yang memasuki pasar berkurang setengahnya.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Juni Ini Kembali Turun, Setelah Alami Kenaikan di Mei Lalu
Hal ini membuat nilai Bitcoin semakin berkurang seiring berjalannya waktu.
Setelah halving sebelumnya, biaya blok Bitcoin turun tajam, sehingga meningkatkan daya tariknya sebagai komoditas yang sangat langka.
Salah satu aspek paling berharga dari bitcoin adalah batas pasokan tetapnya yang hanya sebesar 21 juta koin.
Ini memberikan inflasi yang telah ditetapkan dan dibangun ke dalam perangkat lunak. Seiring waktu, investor dan pelaku pasar mulai menghargai kelangkaan bitcoin.
BACA JUGA:Apakah TKI di Luar Negeri Dapat Jaminan BPJS Ketenagakerjaan?
Hal ini berbeda dengan mata uang fiat seperti dolar AS, yang terus kehilangan daya beli seiring dengan peningkatan jumlah uang beredar oleh pemerintah.
Sejarah menunjukkan bahwa perpecahan seringkali menjadi pemicu kenaikan harga Bitcoin.
Pada bulan-bulan sebelum dan sesudah perpecahan, harga bitcoin biasanya meningkat secara signifikan.
Hal ini karena permintaan terhadap aset pasokan tetap terus meningkat. Selama perpecahan terakhir pada tahun 2020, harga bitcoin naik sebelum dan sesudah peristiwa tersebut.
Sumber: