Sistem Bayar Tol Tanpa Henti MLFF Dikritik, Asosiasi Transportasi Berikan Penjelasan

Sistem Bayar Tol Tanpa Henti MLFF Dikritik, Asosiasi Transportasi Berikan Penjelasan

Sistem Bayar Tol Tanpa Henti MLFF Dikritik, Asosiasi Transportasi Berikan Penjelasan--

NASIONAL, SILAMPARITV.CO.ID - Sistem Bayar Tol Tanpa Henti MLFF Dikritik, Asosiasi Transportasi Berikan Penjelasan. Sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran TOL tanpa berhenti mendapat kritik dari Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade.

Dia menyebut implementasi sistem MLFF tersebut untuk jslsn tol di Indonesia adalah hal yang mubazir.

Hal ini langsung ditanggapi oleh Vice President Asosiasi Sistem Informasi Cerdas atau Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS), Rendiansyah.

Dikutip dari detikfinance, Kamis (7/12/2023) Dirinya menyampaikan ""Ada tiga opsi. Bisa pakai OBU, bisa pakai ini (aplikasi), bisa pakai single tiket. Kenapa kita kasih tiga alternatif? Karena di Indonesia adalah pengguna IT, kita belum pengembang IT. Ada yang sudah mampu gunakan gadget ada yang belum. Kendaraan komersial itu kan sopirnya ganti-ganti," ujarnya, ditemui di Kantor PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), SCBD, Jakarta Selatan.

BACA JUGA:Bakal Rilis Di Indonesia, Berikut Bocoran Harga & Spesifikasi Realmi C67

Terlebih lagi menurutnya pengadaan ini bukanlah hal yang mubazir, karena Pemerintah tidak mengeluarkan biaya untuk sistem ini.

Pengembangan proyek ini adalah investasi dari Pemerintah Hungaria. Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS).

"Pemerintah tidak keluar uang satu rupiah pun. Mereka diberikan konsensi 9 tahun, konsesinya pun tidak boleh menaikkan tarif tol, mereka ambilnya dari service fee. Jadi selama ini operator itu harus biayai perawatan tol gate, mesinnya, apa semuanya, sekarang tidak perlu. Uang itu yang akan dijadikan service fee untuk membayar balik investasi mereka," jelasnya.

Kembali Rendiansyah menjelaskan, nantinya setelah 9 tahun teknologinya di Indonesia dapat dikembagkan kembali. Dan GNSS sendiri merupakan teknologi masa depan.

BACA JUGA:Kreatif, Petani Garam dan Seniman Berkolaborasi Buat Lukisan Terbesar dari Garam

"Tempat parkir pun 10 tahun ke depan akan pakai GNSS. Keluar rumah ke tol ke parkir itu semua akan gunakan GNSS," kata Resdiansyah.

Jadi, Resdiansyah menekankan bahwa tidak benar pengembangan dan penerapan sistem MLFF ini disebut mubazir.

Sebagai informasi, sebelumnya Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menyatakan penolakan terhadap pengaplikasian MLFF di Indonesia pada Rapat Kerja Komisi VI bersama Menteri BUMN Erick Thohir. 

Menurutnya, di balik penerapan sistem ini ada indikasi pemaksaan perusahaan BUMN untuk membeli teknologi MLFF yang dianggapnya bukan kebutuhan utama.

Sumber: