Kreatif, Petani Garam dan Seniman Berkolaborasi Buat Lukisan Terbesar dari Garam
lukisan garam raksasa di Desa Dasun--
Silampari TV - Petani garam dan seniman berkolaborasi membuat lukisan terbesar dengan menggunakan garam.
Lukisan bertajuk Bancaan Rupa yang digelar melalui pertunjukan seni di Desa Dasun Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi antara seniman dengan petani garam, sehingga menghasilkan lukisan yang berukuran raksasa.
Lukisan tersebut hany menggunakan material dari garam sebagai bahan lukis yang diukir di atas tambak.
BACA JUGA:Masjid Al-Hidayah G1 Mataram: Keunikan Desain dan Keindahan yang Memukau
"Lukisan raksasa itu memiliki ukuran 21 X 33 meter, tentunya akan menjadi lukisan garam di atas tambak yang pertama dan terbesar di dunia," ujar Kepala Desa Dasun, Sujarwo mengatakan melalui rilis di Rembang, dilansir dari Antara pada Kamis, 7 Desember 2023.
Awal mula ia mengaku bahwa ada rencana dari seorang perupa asli Rembang yakni Eggy Yunaedi yang ingin membuat sebuah lukisan garam raksasa di atas tambak gede Desa Dasun.
Kebetulan, juga merupakan bengkok kepala desa, pihaknya pun sangat antusias dan menyambut dengan senang.
Terlebih, seniman itu juga mengatakan bahwa hasil gagasannya nanti akan menjadi karya bersama, sebuah kolaborasi antara perupa dan para petani garam Desa Dasun Rembang dengan semangat sukarelawan.
"Kami sebagai masyarakat Desa Dasun tidak lepas dari tambak maupun garam selama masa hidup kami. Tiga perempat di wilayah Desa Dasun merupakan tambak, sehingga ini menjadi mata pencarian hidup kami. Ketika musim kemarau, Tambah Dasun digunakan membuat garam. Namun, ketika musim penghujan, digunakan untuk budidaya ikan bandeng," terangnya.
Pertunjukan seni Bancaan Rupa ini berlangsung pada 16-18 November 2023 lalu, di Tambak Gede, Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Pembuatan lukisan garam raksasa itu memakan waktu pembuatan selama tiga hari, yang dikerjakan sebanyak 10 orang petani garam Desa Dasun dan seniman pegiat, yakni Eggy Yunaedi bersama dua orang asistennya, yakni Sofyan Kancil dan Imam Bocah.
Kolaborasi pembuatan lukisan garam tersebut dilakukan dengan cara menaburkan garam di atas tambak, dengan garis bidang yang dibuat membentuk lukisan monokrom di atas tiga petak tambak.
Sumber:
- Share:
