DTP-HT Musi Rawas Terima 1.050 Dosis Vaksin PMK, Utamakan Ternak yang Belum Divaksin
DTP-HT Musi Rawas Terima 1.050 Dosis Vaksin PMK, Utamakan Ternak yang Belum Divaksin--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTP-HT) Kabupaten Musi Rawas menerima sebanyak 1.050 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Jumat pekan lalu. Vaksin ini diberikan sebagai upaya pencegahan penyebaran PMK di wilayah Musi Rawas, meskipun jumlahnya masih jauh dari kebutuhan sebenarnya.
"Jumat lalu kami mendapatkan vaksin PMK dari Pemprov Sumsel," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DTP-HT Musi Rawas, Sejadi, saat dikonfirmasi pada Minggu (25/1/2025).
Jumlah Vaksin Tak Cukup untuk Jumlah Ternak di Musi Rawas
Sejadi menjelaskan bahwa vaksin yang diterima tersebut hanya mencakup 1.050 dosis, yang artinya hanya mampu mencakup 1.050 ekor ternak sapi maupun kerbau. Padahal, populasi ternak di Musi Rawas mencapai sekitar 24.000 ekor, sehingga kebutuhan vaksin jauh lebih besar.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Dorong Amnesti Nasional, Lapas Lubuklinggau Prioritaskan Napi Lansia
BACA JUGA:Kodam II Sriwijaya Tegas Tindaklanjuti Orderan Fiktif yang Resahkan UMKM Kuliner Palembang
"Dengan jumlah vaksin yang terbatas ini, kami memprioritaskan ternak yang belum pernah divaksin, seperti ternak yang baru berusia di atas 3 bulan atau ternak yang baru masuk ke wilayah Musi Rawas," tambah Sejadi.
Distribusi dan Vaksinasi di Lapangan
Sejadi juga menyampaikan bahwa vaksin PMK telah didistribusikan ke seluruh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kabupaten Musi Rawas, dan beberapa Puskeswan telah mulai melaksanakan vaksinasi sejak awal pekan lalu.
"Vaksinnya sudah kami sebar ke seluruh Puskeswan. Informasi yang kami terima, vaksinasi sudah mulai dilakukan sejak Senin lalu," jelasnya.
Kondisi Terkini PMK di Musi Rawas
Meski jumlah vaksin terbatas, Sejadi memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kasus baru PMK di Kabupaten Musi Rawas. Namun, pihaknya tetap waspada karena sebelumnya, pada pertengahan Desember lalu, sempat ditemukan gejala yang diduga PMK pada ternak sapi di Desa Mataram, Kecamatan Tugumulyo.
BACA JUGA:Gaji dan Tunjangan PPPK: Hak yang Harus Terjamin untuk Kesejahteraan Pegawai
BACA JUGA:Pegawai PPPK di Muba Keluhkan Keterlambatan Gaji Bulan Januari 2025
"Waktu itu ada gejala, tetapi belum kami simpulkan sebagai PMK. Setelah ditangani oleh petugas, kondisinya sudah pulih," ungkapnya.
Pencegahan dan Edukasi untuk Peternak
Sejadi menekankan pentingnya langkah pencegahan untuk menghindari penyebaran PMK. Pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para peternak, baik melalui media sosial maupun kegiatan langsung di lapangan.
"Penyakit PMK ini disebabkan oleh virus, jadi pencegahan utamanya adalah menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar. Jika ada gejala PMK, seperti kaki atau kuku melepuh, luka di mulut, lidah, atau air liur berlebihan, kami harap masyarakat segera melapor," tegas Sejadi.
Imbauan kepada Peternak
Ia juga mengimbau para peternak untuk aktif memantau kesehatan ternaknya dan segera mengisolasi ternak yang menunjukkan gejala PMK. "Penting sekali untuk memisahkan sapi yang sakit dari yang sehat agar mencegah penularan lebih lanjut," tutupnya.
BACA JUGA:Pelaku UMKM di Palembang Resah Akibat Maraknya Order Fiktif Mengatasnamakan Kodam II Sriwijaya
Gejala dan Ciri Penyakit PMK
Sebagai informasi, PMK dapat dikenali dengan gejala khas, seperti:
- Kaki dan kuku melepuh atau terlepas.
- Luka atau koreng di mulut dan lidah.
- Air liur berlebihan atau berbusa.
Dengan langkah pencegahan yang optimal dan vaksinasi, diharapkan kasus PMK dapat dicegah di Musi Rawas sehingga kesehatan ternak tetap terjaga.
BACA JUGA:Mbappe Torehkan Hattrick Perdana di LaLiga, Dijuluki
Sumber: