Sejarah Awal Perayaan Imlek di China: Dari Tradisi Kuno hingga Perayaan Modern
Sejarah Awal Perayaan Imlek di China: Dari Tradisi Kuno hingga Perayaan Modern--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Imlek atau Tahun Baru China merupakan salah satu perayaan terpenting dalam budaya Tionghoa. Perayaan ini memiliki akar sejarah yang panjang, yang berawal dari kepercayaan dan tradisi masyarakat Tiongkok kuno. Setiap tahunnya, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia merayakan Imlek dengan penuh suka cita, berkumpul bersama keluarga, dan melakukan berbagai ritual tradisional. Namun, bagaimana sebenarnya sejarah awal perayaan Imlek di China? Bagaimana perayaan ini berkembang dari masa ke masa?
Asal Usul Perayaan Imlek
Perayaan Imlek diyakini telah ada sejak lebih dari 4.000 tahun yang lalu, pada masa Dinasti Shang (1600–1046 SM). Pada zaman itu, masyarakat Tiongkok mengadakan upacara persembahan kepada dewa-dewa dan leluhur sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan doa untuk kesejahteraan di tahun yang akan datang.
Dalam catatan sejarah, Tahun Baru Imlek juga berkaitan dengan legenda tentang makhluk mitologi bernama "Nian" (年). Nian adalah makhluk buas yang dipercaya muncul setiap akhir tahun untuk meneror penduduk desa, menghancurkan ladang, dan memangsa manusia, terutama anak-anak. Untuk mengusir Nian, masyarakat kuno menemukan bahwa makhluk tersebut takut terhadap warna merah, cahaya terang, dan suara bising. Oleh karena itu, mereka mulai menyalakan petasan, menyalakan lampion, dan menghiasi rumah dengan warna merah sebagai simbol keberuntungan sekaligus cara untuk mengusir Nian.
Perkembangan Imlek dari Masa ke Masa
Seiring berjalannya waktu, perayaan Imlek berkembang menjadi tradisi besar yang tidak hanya berhubungan dengan panen dan kepercayaan terhadap makhluk mitologi, tetapi juga menjadi momen untuk menghormati leluhur dan mempererat hubungan keluarga.
BACA JUGA:Nokia Kembali Mengguncang Pasar Smartphone dengan Peluncuran Nokia N75 Max 5G, Flagship Terbaru
Pada masa Dinasti Han (206 SM–220 M), kalender lunisolar mulai digunakan untuk menentukan waktu perayaan Imlek. Dinasti Han juga berperan dalam memperkenalkan berbagai tradisi, seperti makan bersama keluarga, berbagi angpao (amplop merah berisi uang), dan pertunjukan barongsai.
Pada masa Dinasti Tang (618–907 M), Imlek semakin berkembang dengan berbagai festival dan pertunjukan seni. Kaisar-kaisar Dinasti Tang juga menjadikan Imlek sebagai perayaan resmi kerajaan.
Pada masa Dinasti Qing (1644–1912), perayaan Imlek semakin dikenal luas dan mulai diadopsi oleh masyarakat di luar China, terutama di wilayah Asia seperti Korea, Jepang, Vietnam, dan Indonesia.
BACA JUGA:Infinix Luncurkan Hot 50 Pro Plus, Gawai Entry Level dengan Desain Stylish dan Fitur Canggih
BACA JUGA:Pemerintah Kota Lubuk Linggau Akan Bangun Food Court Merdeka pada Tahun Anggaran 2025
Makna dan Tradisi Perayaan Imlek
Imlek bukan hanya sekadar perayaan tahun baru, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Beberapa tradisi penting dalam perayaan Imlek antara lain:
-
Membersihkan Rumah
Sebelum Imlek, masyarakat Tionghoa akan membersihkan rumah secara menyeluruh. Tradisi ini dipercaya dapat menghilangkan kesialan dan membawa keberuntungan di tahun yang baru. -
Reuni Keluarga dan Makan Malam Bersama
Makan malam bersama keluarga besar merupakan momen yang sangat penting dalam perayaan Imlek. Hidangan yang disajikan biasanya memiliki makna khusus, seperti ikan (melambangkan kemakmuran), pangsit (simbol keberuntungan), dan mie panjang umur. -
Membagikan Angpao
Angpao atau amplop merah berisi uang diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada anak-anak dan mereka yang belum menikah. Tradisi ini melambangkan doa untuk kesejahteraan dan keberuntungan. -
Pertunjukan Barongsai dan Petasan
Tarian barongsai dan naga serta suara petasan menjadi bagian dari perayaan Imlek yang meriah. Tradisi ini berasal dari kepercayaan bahwa suara bising dapat mengusir roh jahat. -
Festival Lampion
Imlek ditutup dengan perayaan Cap Go Meh pada hari ke-15, yang ditandai dengan Festival Lampion. Pada malam ini, ribuan lampion diterbangkan ke langit sebagai simbol harapan dan doa untuk masa depan yang lebih baik.
BACA JUGA:Pilihan Investasi 2025: Emas atau Reksa Dana Saham? Begini Pertimbangannya!
BACA JUGA:Dwi Beauty Care: Pusat Perawatan Kecantikan Terlengkap di Lubuklinggau dengan Promo Menarik
Imlek di Era Modern
Saat ini, perayaan Imlek tidak hanya berlangsung di China, tetapi juga di berbagai negara dengan komunitas Tionghoa yang besar, seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Amerika Serikat. Di era modern, meskipun teknologi dan gaya hidup sudah berubah, nilai-nilai kebersamaan, penghormatan terhadap leluhur, dan harapan untuk tahun yang lebih baik tetap menjadi inti dari perayaan Imlek.
Pemerintah China juga menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional, di mana jutaan orang melakukan perjalanan pulang kampung dalam fenomena terbesar yang disebut "Chunyun" (春运), yaitu arus mudik terbesar di dunia yang melibatkan ratusan juta orang.Sejarah awal perayaan Imlek di China berakar dari tradisi kuno yang berkembang selama ribuan tahun. Dari ritual persembahan di masa Dinasti Shang, legenda tentang Nian, hingga menjadi perayaan besar yang dirayakan di seluruh dunia, Imlek tetap menjadi simbol harapan, keberuntungan, dan kebersamaan bagi masyarakat Tionghoa.
Sebagai warisan budaya yang kaya, perayaan Imlek terus berkembang, tetapi tetap mempertahankan esensi utamanya sebagai waktu untuk refleksi, rasa syukur, dan doa untuk masa depan yang lebih baik.
BACA JUGA:Surat Edaran Kemenag: Anggaran Sertifikasi Guru Jadi Prioritas Pemda
BACA JUGA:Oppo vs Realme: Pilih Mana untuk Smartphone Terbaik 2025?
Sumber: