Harga Cabai di Pasar B Srikaton Musi Rawas Terus Naik, Warga Berharap Stabilitas Harga
Harga Cabai di Pasar B Srikaton Musi Rawas Terus Naik, Warga Berharap Stabilitas Harga--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Harga komoditas cabai di Pasar B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, kembali mengalami kenaikan pada Jumat (31/1/2025). Kenaikan harga ini semakin memberatkan masyarakat, terutama pedagang dan konsumen yang menggantungkan kebutuhan sehari-hari pada komoditas tersebut.
Salah satu yang mengalami kenaikan signifikan adalah cabai merah besar keriting yang naik Rp4.000 per kilogram dari harga sebelumnya, sementara cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogram.
BACA JUGA:Harga Pangan Strategis di Tingkat Pedagang Eceran Terkini, Februari 2025: Data PIHPS
BACA JUGA:Contoh Soal PTS dan UTS IPA Kelas 8 Semester 2 Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban Lengkap
Kenaikan Harga Cabai Terus Berlanjut
Indah, salah seorang pedagang cabai di Pasar B Srikaton, mengatakan bahwa harga cabai merah besar keriting kini mencapai Rp64.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang masih berada di angka Rp60.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit hijau yang kemarin dijual seharga Rp65.000 per kilogram, hari ini naik menjadi Rp66.000 per kilogram.
"Kenaikannya ini sudah rutin terjadi, kadang naik Rp1.000, kadang Rp2.000 per kilogram. Tapi khusus cabai merah besar keriting ini, naiknya cukup tinggi, langsung Rp4.000 dari kemarin," ujar Indah salah satu pedagang cabai di pasar B.Srikaton dikutip dari Tribun Sumsel.
BACA JUGA:10 Contoh Nama Bayi Laki-laki Lahir di Bulan Februari 2025, Rangkaian 2 dan 3 Kata Beserta Artinya
BACA JUGA:Pembahasan Jawaban PKN Kelas 11 Halaman 151 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Tugas Mandiri 5.1
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga cabai tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang didapatnya, kenaikan harga terjadi langsung di tingkat distributor.
"Tidak tahu naiknya karena apa, tapi harga dari distributor sudah naik, jadi kami juga terpaksa menjualnya dengan harga lebih tinggi," ungkapnya.
Cuaca Hujan Diduga Sebagai Penyebab Kenaikan Harga
Indah menduga bahwa faktor cuaca yang saat ini sering turun hujan menjadi salah satu penyebab harga cabai terus mengalami kenaikan. Hujan yang turun terus-menerus mempengaruhi hasil panen petani, sehingga stok cabai di pasaran berkurang.
BACA JUGA:Rahasia Kulit Cerah dan Kencang: Perawatan Alami dan Modern yang Harus Dicoba!
BACA JUGA:Pemerintah Resmi Terapkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, Zonasi Digantikan Jalur Domisili
"Mungkin karena cuaca yang tidak menentu dan hujan terus, jadi hasil panen petani tidak maksimal, stoknya berkurang, akhirnya harga naik," jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pasokan cabai yang dijualnya berasal dari Kota Curup, Provinsi Bengkulu. Namun, ada juga sebagian kecil yang berasal dari petani lokal di Musi Rawas.
"Sebagian besar cabai yang kami jual didatangkan dari Curup, Bengkulu, kadang ada juga yang berasal dari petani di daerah Musi Rawas sendiri, tapi jumlahnya tidak banyak," tambahnya.
Masyarakat Mengeluhkan Kenaikan Harga
BACA JUGA:Perubahan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025: Aturan Baru untuk SD, SMP, dan SMA
BACA JUGA:Harga Kopi di Pagar Alam Melonjak, Tembus Rp72 Ribu per Kilogram
Kenaikan harga cabai ini tentu menjadi beban tersendiri bagi masyarakat, terutama bagi para ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner yang setiap hari membutuhkan cabai sebagai bahan utama dalam masakan mereka.
Mungguh, salah satu pembeli yang ditemui di Pasar B Srikaton, mengungkapkan bahwa meskipun harga cabai sedang tinggi, ia tetap harus membelinya karena merupakan kebutuhan pokok dalam memasak.
"Harga cabai hari ini lumayan tinggi, tapi mau tidak mau tetap dibeli karena sudah menjadi kebutuhan sehari-hari," keluhnya.
Ia berharap pemerintah dapat turun tangan untuk mengendalikan harga cabai dan komoditas lainnya agar tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat kecil.
BACA JUGA:Sriwijaya FC Tumbang 2-4 dari Persikota Tangerang di Babak Playoff Degradasi Liga 2
"Harapannya pemerintah bisa mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok ini, khususnya cabai. Kalau harganya stabil dan lebih murah, masyarakat kecil tidak akan merasa terbebani," harap Mungguh.
Kenaikan harga cabai yang terus terjadi ini memang menjadi perhatian, terutama bagi masyarakat kelas menengah ke bawah yang terdampak langsung. Stabilitas harga bahan pokok menjadi harapan utama agar daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan.
BACA JUGA:Linggau Pos Gelar Lomba Mewarnai 2025: Ratusan Anak TK/PAUD Unjuk Kreativitas
Sumber: