Haruskah Air Rebusan Mi Instan Diganti Sebelum Dikonsumsi? Ini Faktanya

Haruskah Air Rebusan Mi Instan Diganti Sebelum Dikonsumsi? Ini Faktanya

Haruskah Air Rebusan Mi Instan Diganti Sebelum Dikonsumsi? Ini Faktanya--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Mi instan telah menjadi makanan favorit bagi banyak orang karena kepraktisannya. Namun, perdebatan tentang apakah air rebusan mi instan harus diganti sebelum dikonsumsi masih menjadi topik yang menarik perhatian masyarakat. Sebagian orang berpendapat bahwa air rebusan mengandung zat berbahaya, sementara yang lain menganggapnya aman untuk dikonsumsi. Lalu, bagaimana faktanya?

Kandungan dalam Air Rebusan Mi Instan

Ketika mi instan direbus, beberapa kandungan dari mi larut ke dalam air, termasuk minyak, garam, dan zat aditif seperti pengawet serta pewarna. Salah satu yang sering menjadi perhatian adalah kandungan lilin. Mitos yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa mi instan mengandung lilin yang dapat berbahaya bagi tubuh, tetapi apakah benar demikian?

BACA JUGA:Heboh Kabar Goa Pamijahan Bisa Tembus ke Mekkah, Mitos atau Fakta?

BACA JUGA:Pelatih PSMS Akui Ketangguhan Sriwijaya FC Usai Kalah 0-1 di Jakabaring

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta ahli gizi, mi instan tidak mengandung lilin. Tekstur licin pada mi sebenarnya berasal dari proses pemasakan dan penambahan minyak selama produksinya. Dengan demikian, anggapan bahwa air rebusan mi mengandung lilin yang berbahaya adalah tidak benar.

Namun, air rebusan mi memang mengandung kadar natrium (garam) yang cukup tinggi. Dalam satu porsi mi instan, kandungan natrium bisa mencapai 800–1.500 mg, yang mendekati atau bahkan melebihi batas konsumsi harian yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sekitar 2.000 mg per hari. Asupan natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular.

Apakah Harus Mengganti Air Rebusan?

Beberapa ahli gizi menyarankan mengganti air rebusan mi untuk mengurangi kandungan natrium dan minyak yang larut di dalamnya. Dengan membuang air rebusan dan menggunakan air baru untuk kuahnya, kadar natrium dalam mi dapat sedikit berkurang, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

BACA JUGA:Sederet Fakta Pernikahan Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon yang Mengejutkan Publik

BACA JUGA:PLN UID S2JB Gelar Apel Peringatan Bulan K3 Nasional 2025: Komitmen Tingkatkan Kapasitas SDM untuk Keselamatan

Namun, jika mi instan dikonsumsi sesekali dan tidak menjadi bagian dari pola makan sehari-hari, penggunaan air rebusan sebenarnya masih bisa diterima. Sebagai alternatif, menambahkan sayuran, protein seperti telur atau ayam, serta mengurangi penggunaan bumbu instan bisa menjadi cara yang lebih sehat dalam menikmati mi instan.

Pendapat Ahli Gizi

Menurut Dr. Rina Maharani, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, mengganti air rebusan mi bisa menjadi pilihan yang lebih sehat, tetapi tidak wajib.

"Mi instan tidak mengandung lilin atau zat berbahaya lainnya, tetapi kandungan natriumnya cukup tinggi. Jika Anda mengonsumsi mi instan terlalu sering dengan air rebusannya, risiko tekanan darah tinggi dan masalah ginjal bisa meningkat. Jika memungkinkan, buang air rebusan dan gunakan air baru untuk kuah," jelas Dr. Rina.

BACA JUGA:Siapa Raja Kecil yang Disinggung Prabowo? Birokrat yang Menolak Efisiensi Anggaran

BACA JUGA:Perkuat Tugas Pokok dan Fungsi Pengamanan, Kalapas Lubuklinggau Pimpin Rapat Dinas Pengamanan

Senada dengan itu, BPOM juga menegaskan bahwa mi instan aman dikonsumsi selama dalam batas wajar dan tidak berlebihan.

Tips Konsumsi Mi Instan yang Lebih Sehat

Agar konsumsi mi instan lebih sehat, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  1. Ganti air rebusan mi untuk mengurangi kadar natrium dan minyak yang larut selama proses perebusan.

  2. Kurangi penggunaan bumbu instan atau hanya gunakan sebagian untuk mengurangi asupan garam.

  3. Tambahkan sayuran hijau seperti bayam, sawi, atau wortel agar mendapatkan serat dan vitamin tambahan.

  4. Tambahkan protein sehat seperti telur, ayam, atau tahu agar lebih bernutrisi.

  5. Kurangi frekuensi konsumsi mi instan dan tetap imbangi dengan makanan bergizi lainnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Imunitas Tubuh, Lapas Lubuklinggau Jalan Santai bersama

BACA JUGA:Jalin Sinergitas, Kalapas Lubuklinggau Lakukan Koordinasi dan Silahturahmi dengan Ketua PN Lubuklinggau

Air rebusan mi instan memang mengandung minyak dan natrium yang cukup tinggi, tetapi tidak mengandung lilin atau zat berbahaya lainnya. Mengganti air rebusan bukanlah keharusan, tetapi dapat menjadi pilihan yang lebih sehat untuk mengurangi kandungan garam dan minyak dalam mi instan. Pada akhirnya, yang paling penting adalah mengonsumsi mi instan dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar.

BACA JUGA:Lapas Lubuklinggau Ikuti Kegiatan Penguatan Kehumasan terkait Etika Penggunaan Media Sosial bagi ASN

BACA JUGA:Jalin Sinergitas, Kalapas Lubuklinggau Lakukan Koordinasi dan Silahturahmi dengan Kapolres Lubuklinggau

Sumber: