Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166 Kurikulum Merdeka: Jenis Citraan dalam Puisi

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166 Kurikulum Merdeka: Jenis Citraan dalam Puisi--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Bagi siswa kelas 10 yang sedang mempelajari materi puisi dalam buku Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka, halaman 166 membahas mengenai jenis-jenis citraan dalam puisi. Pada halaman ini, terdapat Tabel 6.5 yang meminta siswa untuk melengkapi isian mengenai jenis citraan dalam puisi berdasarkan pemahaman mereka.
1. Kutipan Puisi : Kebun Hujan Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan dan daun-daun hujan/ berguguran di kebun hujan, bertaburan jadi sampah hujan. (Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacar Kecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007) • Jenis citraan: Penglihatan
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut melihat apa yang disampaikan dalam puisi. 2. Kutipan puisi: "Asmarandana" la dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa/ hujan dari daun,/ karena angin pada kemuning. la dengar resah kuda/ serta langkah (Goenawan Muhammad, Antologi Asmaradana, 1992)
BACA JUGA:Kunci Jawaban IPAS Kelas 4 SD Halaman 150 Kurikulum Merdeka: Uji Pemahaman Sejarah Daerah
BACA JUGA:Jadwal Tayang Acara TV Jumat, 21 Februari 2025: Liga 1, UEFA Europa League, dan Film Bioskop Seru!
• Jenis citraan: Pendengaran
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut mendengar apa yang disampaikan dalam puisi. Kelelawar-kelelawar raksasa datang
3. Kutipan puisi: "Pemandangan Senjakala" Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua/ Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda (WS. Rendra, Antologi Blues untuk Bonnie, 2008)
• Jenis citraan: Pendengaran
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut mendengar apa yang disampaikan dalam puisi.
4. Kutipan puisi: "Di Sisimu" Dekaplah aku meski bukan/ untuk yang terakhir kali. Angin terasa dingin/di batin. (Soni Farid Maulana, Antologi Angsana, 2007)
• Jenis Citraan: Perabaan
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut merasakan sentuhan apa yang disampaikan dalam puisi.
5. Kutipan Puisi : Diponegoro Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai Maju Serbu Serang Terjang (Chairil Anwar, Antologi Aku Ini Binatang Jalang, 1993)
• Jenis citraan:Gerakan
BACA JUGA:Mobil Listrik Kian Digemari: Hemat, Canggih, dan Ramah Lingkungan
BACA JUGA:Inovasi Hijau ITPLN Raih Penghargaan Internasional, Sabet Gold Medal di IPITEx 2025
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut merasakan gerakan apa yang disampaikan dalam puisi.
6. Kutipan Puisi : Pembicaraan yang ada hanya sorga. Neraka adalah rasa pahit di mulut waktu bangun pagi (Soebagio Sastrowardojo, Antologi Daerah Perbatasan, 1982)
• Jenis citraan: Pengecapan
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut mengecap apa yang disampaikan dalam puisi 7. Kutipan Puisi : Kebun Hujan Aku terbangun dari rerimbun ranjang, menyaksikan angin/ dan dingin hujan bercinta-cintaan di bawah rerindang hujan. (Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacar Kecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)
• Jenis Citraan: Penglihatan
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut melihat apa yang disampaikan dalam puisi.
8. Kutipan Puisi Di Tengah Jalan Sayup-sayup terdengar suara kereta penghabisan/ Gerbong-gerbong dikosongkan tinggal muatan kematian/ Di tengah jalan terdengar lolongan bersahutan. (Leon Agusta, Antologi Gendang Pengembara, 2012)
• Jenis citraan: Pendengaran
BACA JUGA:Cara Mengajukan Sanggah Hasil Seleksi Adminstrasi PPPK 2024 Tahap 2, Cek Syarat dan Jadwalnya
BACA JUGA:Cek Penetapan NIP dan NI CPNS/PPPK Melalui Mola BKN : Begini Caranya!
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut mendengar apa yang disampaikan dalam puisi.
9. Kutipan Puisi : Catatan Kaki Sehabis Demonstrasi aku melihat diam tak seorang saja tapi satu bangsa kulihat batu padahal manusia menunggu waktu (Radhar Panca Dahana, Antologi Lalu Waktu. 1994)
• Jenis citraan: Penglihatan
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut melihat apa yang disampaikan dalam puisi.
10. Kutipan Puisi : Suara Terompet Akhir Tahun di ujung malam sedingin es dalam kulkas: apa yang kau harap dari suara terompet akhir tahun? (Soni Farid Maulana, Antologi Selepas Kata, 2004)
• Jenis citraan: Perabaan
• Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah ikut merasakan apa yang disampaikan dalam puisi.
Sumber: