Meriah! Resepsi Pernikahan di Lubuklinggau Dihibur Oleh Musik Minang Kabau Tambur dan Tari Piring dari IKKM

Meriah! Resepsi Pernikahan di Lubuklinggau Dihibur Oleh Musik Minang Kabau Tambur dan Tari Piring dari IKKM

Foto Ikatan Keluarga Koto Malintang (IKKM) Lubuklinggau --

SILAMPARITV.CO.IDTambur adalah alat musik khas minang kabau, yang memiliki bentuk seperti gendang namun ukuran yang lumayan besar.

Tambur ini digunakan dan di pukul secara bersamaan dengan waktu yang teratur hingga menimbulkan suara yang menggelegar.

Seperti yang di tampilkan oleh Ikatan Keluarga Koto Malintang (IKKM) yang ada di kota lubuklinggau

Ketua Ikatan keluarga koto malintang Lubuklinggau Yandra Muktar menyampaikan, "Tambur ini kesenian Minangkabau salah satu yang ada di Kota Lubuklinggau,"

BACA JUGA:4 Rekomendasi Objek Wisata di Curup-Bengkulu Untuk Liburan Akhir Tahun

"Dan ini adalah bagian dari pada kegiatan keluarga koto malintang (IKKM) di Lubuklinggau, Ikatan keluarga koto malintang banyak kegiatan antara lain pengajian bulanan, kegiatan seni, salah satunya seni Tambur ini," terangnya.

"Budaya indonesia ini harus kita lestarikan dan alhamdulillah masyarakat kota Lubuklinggau atau masyarakat Minang yang ada di Lubuklinggau sangat antusias dengan penampilan tambur ini, kesenian tambur ini ditampilkan saat acara resepsi pernikahan, maupun resepsi lainnya,'' tambahnya.

Harapan kedepannya kesenian minang ini akan kita lestarikan dan kita sukseskan, dan sesudah penampilan dari tambur ini nantinya akan ada persembahan dari Tari Piring.

Ketua IIKM pembina Tari piring Susi Yunita mengatakan, "Tari piring ini sudah generasi ke 5, karena yang dulu sudah mamasuki perkuliahan, dan Tarian Piring dari (IKKM) ini  sudah pernah tampil di acara acara  sebelumnya, untuk jumlah penari terdiri dari 5 orang,''

BACA JUGA:5 Cara Memutihkan Gigi Kuning secara Alami dan Berkilau

Penampilan Tambur dan persembahan Tari Piring ini ditampikan oleh oleh ikatan keluarga koto malintang salah satu seni minang kabau yang ada di kota Lubuklinggau dalam acara pernikahan.

Penampilan Tambur ini di lakukan oleh 15 orang yang bersamaan dan di pukul secara bersamaan dengan waktu yang teratur hingga menimbulkan suara yang menggelegar, dan mengantar kedua memplai dari turunan mobil hingga ke atas panggung.

Alat musik Tambur ini sudah ada dan berkembang pada masa Kerajaan Karangasem. Pada masa itu, tambur difungsikan sebagai penanda dimulainya berperang.

Yang mana pada masa itu Kerajaan Karangasem memperluaskan wilayahnya dangan menaklukkan daerah-daerah sekitarnya menjadi daerah jajahan melalui peperangan tersebut.

Sumber: