Hari ini Warga Palembang Gelar Masak Besar di BKB: 300 Kg Rendang dan 500 Potong Ayam Kecap

Hari ini Warga Palembang Gelar Masak Besar di BKB: 300 Kg Rendang dan 500 Potong Ayam Kecap

Hari ini Warga Palembang Gelar Masak Besar di BKB: 300 Kg Rendang dan 500 Potong Ayam Kecap--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Warga Palembang bersiap menggelar acara masak besar di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang pada Kamis, 27 Maret 2025. Acara bertajuk Social Recovery Masak Besar ini menjadi ajang kebersamaan masyarakat Palembang untuk memasak dan berbagi makanan kepada warga yang membutuhkan.

Masakan Khas Palembang Menjadi Pilihan

Jika sebelumnya kegiatan ini direncanakan akan memasak daging rendang dan ayam opor, atas saran dari Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja, diputuskan untuk memasak masakan khas Palembang, yaitu ayam kecap. Rekomendasi ini kemudian didukung oleh Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Polres Lubuklinggau Dirikan Pos Pelayanan Terpadu untuk Pemudik Lebaran 1446 H

BACA JUGA:Rumah Sakit dan Puskesmas di Musi Rawas Tetap Berjalan Selama Libur Lebaran 2025

"Iya Kamis (27/3/2025) Masak Besar, akan memasak rendang dan ayam kecap," kata salah satu panitia, Susan dikutip dari tribunsumsel.com.

Susan menjelaskan bahwa acara ini akan dimulai pukul 09.00 WIB di BKB dengan memasak 300 kg daging sapi dan 500 potong ayam. Makanan hasil masakan ini akan dibagikan kepada sekitar 5.000 warga Palembang yang hadir.

Partisipasi Berbagai Pihak

Panitia Pelaksana, Yoga, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya tentang memasak, tetapi juga berbagi dan berbuka puasa bersama. "Kegiatan ini akan melibatkan banyak orang, termasuk anggota APJI Sumsel, Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Sumsel, serta berbagai elemen masyarakat lainnya," katanya.

BACA JUGA:Tata Cara dan Waktu Sholat Idul Fitri: Panduan Lengkap untuk Umat Islam

BACA JUGA:Sistem Digital Semakin Andal, PLN Siap Berikan Layanan Maksimal di Idulfitri 1446 H

Diketahui, latar belakang acara ini berawal dari video viral yang diunggah oleh konten kreator Willie Salim terkait 200 kg rendang yang disebut hilang. Hal ini menimbulkan polemik dan mendorong warga Palembang untuk menunjukkan solidaritas dengan mengadakan acara masak besar ini.

Reaksi Kesultanan Palembang Darussalam

Kesultanan Palembang Darussalam secara resmi mengeluarkan maklumat terkait video yang dibuat oleh Willie Salim. Sultan Mahmud Badaruddin IV menyatakan bahwa video tersebut telah mencemarkan martabat budaya Palembang dan bertentangan dengan tradisi makan masyarakat yang menjunjung tinggi tata krama.

"Budaya semon (malu) yang menjadi ciri khas Wong Palembang telah dinodai oleh konten tidak bertanggung jawab. Kami tidak akan tinggal diam!" ujar SMB IV dalam pernyataannya di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, Selasa (25/3/2025).

BACA JUGA:Dukung Pemberdayaan Desa Berkelanjutan, BRI Peduli Beri Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BACA JUGA:PLN UP3 Lubuklinggau Hadirkan Posko Mudik Nyaman untuk Pemudik Idul Fitri 1446 H

Kesultanan menuntut Willie Salim untuk meminta maaf secara terbuka di hadapan Majelis Adat Kesultanan Palembang Darussalam dan menghapus seluruh konten terkait. Selain itu, ia juga diminta menjalani ritual tepung tawar sebagai bentuk penebusan kesalahan.

"Video tersebut telah menimbulkan stereotip buruk terhadap masyarakat Palembang. Padahal, apa yang terjadi di BKB tidak mewakili budaya kami yang sesungguhnya," tegasnya.

Respons Willie Salim

Willie Salim sendiri telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Palembang dan menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud merugikan siapa pun.

"Saya meminta maaf jika konten ini menimbulkan kegaduhan. Namun, saya berharap masyarakat tidak menyalahkan warga Palembang," katanya dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.

Meski demikian, permintaan maaf tersebut tampaknya belum cukup meredakan polemik yang terjadi.

Masyarakat Diajak Berpartisipasi

BACA JUGA:Amankah Ibu Hamil dan Menyusui Berpuasa? Simak Penjelasan dan Tipsnya!

BACA JUGA:Resep Lapis Legit, Kue Tradisional yang Cocok untuk Momen Lebaran

Sebagai bentuk persatuan dan solidaritas, masyarakat Palembang diundang untuk berpartisipasi dalam acara Masak Besar ini. Dengan semangat kebersamaan, warga akan memasak, berbagi, dan menikmati hidangan khas Palembang bersama-sama.

Dengan adanya acara ini, diharapkan citra positif masyarakat Palembang tetap terjaga, sekaligus memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong dalam menyambut bulan suci Ramadan.

BACA JUGA:Link Website Twibbon Lebaran 2025: Cara Mudah Membuat Bingkai Foto Bertema Idulfitri

BACA JUGA:Tren Potong Rambut Pria yang Cocok untuk Lebaran 2025: Gaya Modern dan Elegan untuk Tampil Percaya Diri

Sumber: