Masak Besak Warga Palembang Sukses Digelar, Bukti Solidaritas dan Cinta Damai

Masak Besak Warga Palembang Sukses Digelar, Bukti Solidaritas dan Cinta Damai--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Acara Masak Besak akhirnya sukses digelar di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang pada Kamis (27/3). Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan penuh kehangatan sebagai bentuk social recovery setelah insiden viral mengenai hilangnya 200 kg daging rendang dalam konten yang dibuat oleh Willie Salim.
Sebelumnya, insiden tersebut membuat Kota Palembang dan masyarakat Sumatera Selatan menjadi sorotan di media sosial. Berbagai stereotip negatif sempat muncul, menggambarkan warga Palembang dengan stigma yang kurang baik, seperti rakus, tamak, dan tidak tertib. Untuk mengembalikan citra positif masyarakat Palembang, berbagai elemen masyarakat pun berkolaborasi mengadakan acara Masak Besak ini.
Kolaborasi Berbagai Pihak
BACA JUGA:Mudik Bersama BUMN 2025, BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik Secara Gratis
Acara ini diselenggarakan oleh DPP Gencar, Athena Group milik Richard Lee, Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), serta Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI). Tak hanya itu, acara ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Kota Palembang.
Kegiatan Masak Besak dimulai sejak pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 17.00 WIB. Ribuan warga hadir memadati pelataran BKB untuk menikmati hidangan khas yang telah disiapkan. Berbeda dengan stigma yang sempat mencuat di media sosial, acara ini berlangsung dengan tertib dan terorganisir dengan baik.
Antusiasme Warga Palembang
Sejak siang hari, masyarakat mulai berdatangan untuk mengikuti kegiatan ini. Leni, seorang warga Jakabaring, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan informasi tentang pembagian rendang dari undangan yang tersebar.
BACA JUGA:Kunci Jawaban Post Test Modul 2 Topik Semangat Guru 2: Kompetensi Nonteknis Kurikulum Merdeka
BACA JUGA:Niat dan Tata Cara Mandi Sunnah Idul Fitri, Menyambut Hari Kemenangan dengan Kesucian
"Datang ke sini karena diundang, katanya ada pembagian rendang," ujarnya sambil tersenyum. Leni datang bersama 14 orang temannya untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh para panitia.
Sementara itu, Iza, warga Kenten, juga sengaja datang ke BKB menggunakan sepeda motor. Ia merasa sangat senang dengan adanya kegiatan ini dan berharap acara serupa bisa diadakan secara rutin.
"Tertib tadi, nggak ada dorong-dorongan, cuman cuaca panas saja ini," paparnya.
Proses Memasak dan Menu Andalan
Ketua PCPI Sumsel, Asri Gani, menjelaskan bahwa acara Masak Besak kali ini melibatkan 10 chef dari berbagai hotel ternama di Palembang. Mereka turun langsung untuk memasak dan mengolah rendang serta ayam kecap bagi masyarakat.
"Untuk Masak Besak ini, kami menyiapkan enam wajan besar, tiga digunakan untuk memasak rendang dan tiga lainnya untuk memasak ayam kecap," ungkap Asri Gani.
Menurutnya, memasak ayam kecap lebih cepat dibandingkan rendang. Proses memasak rendang sendiri membutuhkan waktu sekitar dua jam karena daging sebelumnya telah direbus dan dimasak dalam tiga wajan besar untuk mempercepat proses pemasakan.
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok di Pasar Inpres Lubuklinggau Naik Jelang Idul Fitri, Masyarakat Mengeluh
BACA JUGA:Panduan Lengkap Sholat Idul Fitri: Bacaan Takbir, Tasbih, dan Tata Cara Pelaksanaannya
"Acara dimulai pukul 14.00 WIB, dan pukul 16.00 WIB daging sudah mulai dibagikan kepada warga. Pukul 17.00 WIB semua proses telah selesai," tambahnya.
Sebanyak 5.000 kupon makanan dibagikan kepada masyarakat. Dari jumlah tersebut, 2.500 porsi disiapkan untuk menu ayam kecap, sementara 2.500 porsi lainnya adalah rendang yang dibuat dari 500 kg daging dan 1 ton ayam.
Pesan Solidaritas dan Cinta Damai
Ketua DPP Gencar, Charma Afrianto, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar ajang berbagi makanan, tetapi juga bentuk solidaritas untuk memperbaiki citra masyarakat Palembang di mata publik.
"Kami ingin menjadikan acara ini sebagai momentum untuk menegaskan bahwa Palembang adalah kota yang damai, penuh cinta, dan selalu terbuka untuk semua orang," ujarnya.
Menanggapi laporan berbagai elemen masyarakat terhadap Willie Salim, Charma menegaskan bahwa warga Palembang telah menunjukkan sikap terbuka dan pemaaf. Namun, ia menegaskan bahwa proses hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan narasi negatif tetap berjalan.
"Kami yakin laporan ini akan diproses dengan adil dan akan berujung pada keadilan bagi warga Palembang," tegasnya.
Dukungan Pemerintah
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel, Dr. Drs. H. Sunarto, menyatakan bahwa kegiatan Masak Besak Warga Palembang ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Palembang adalah orang-orang yang menjunjung tinggi kebersamaan, sopan santun, dan cinta damai.
"Selain simbolik, acara ini benar-benar menunjukkan kekompakan berbagai elemen masyarakat. Mari kita buktikan bahwa masyarakat Palembang itu tertib dan teratur," katanya.
Lebih dari sekadar ajang silaturahmi, acara ini juga menjadi bukti kecintaan masyarakat terhadap kuliner khas Sumatera Selatan. Sunarto pun mengajak seluruh warga untuk tetap menjaga nama baik Kota Palembang.
"Kita harus jaga marwah dan nama baik Kota Palembang. Ini bukan hanya soal rendang atau makanan, tapi soal kebanggaan kita sebagai warga Palembang yang berbudaya dan bermartabat," tutupnya.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk semakin mempererat persaudaraan serta menegaskan kembali bahwa Palembang adalah kota yang ramah, harmonis, dan penuh kebersamaan.
BACA JUGA:Mudik Gratis Bersama BUMN, PLN Berangkatkan 11.300 Pemudik ke Berbagai Daerah
Sumber: