Indonesia Butuh Puluhan Juta Lapangan Kerja Biar Anak Muda Tak Jadi Beban Negara

Indonesia Butuh Puluhan Juta Lapangan Kerja Biar Anak Muda Tak Jadi Beban Negara

ilustrasi lapangan kerja--freepik

SILAMPARITV.CO.IDIndonesia butuh puluhan juta lapangan kerja, hal ini agar anak muda tak jadi beban negara.

M. Firman Hidayat, selaku PLT. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim mengungkapkan puncak bonus demografis Indonesia akan tiba di tahun 2030-an.

Dalam periode ini, populasi Indonesia akan didominasi oleh anak muda dengan usia produktif.

Namun, hal tersebut tidak diikuti dengan pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja yang seimbang. Sehingga, anak-anak muda ini bakal menjadi beban negara.

BACA JUGA:8 Jenis Pupuk Organik dan Kimia Tanaman yang Harus Kamu Ketahui

"Kalau kita tidak dapat meningkatkan pertumbuhan dengan cepat di 5 tahun mendatang, maka bonus ini akan menjadi beban karena kita tidak dapat menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk warga di usia produktif kita," ujar Firman saat online konferensi pers Kemenko Marves dari Bali, Jumat, dikutip dari laman kumparan.com, pada Jum'at 22 Desember 2023.

Firman mengatakan, supaya anak muda dengan usia produktif ini aman secara ekonomi di masa depan, maka harus disediakan lapangan kerja yang mereka butuhkan.

"Kita butuh 60 juta lapangan pekerjaan layak formal atau kelas menengah agar kita dapat capai target sekitar 80 persen penduduk yang economically secure di 2045," tambahnya.

Mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri, sebelumnya pernah mengatakan  bahwa masyarakat Indonesia harus kaya sebelum tua jika ingin memanfaatkan momentum bonus demografi untuk mencapai Indonesia Emas 2045. 

BACA JUGA:Sempat Keluhkan Deman dan Menggigil, Begini Kronologi Meninggalnya Chef Haryo

Menurutnya, negara menjadi lebih besar dalam potensi pengeluaran ketika populasi penduduknya lebih dominan golongan tua.

Pendapatan negara pun bisa menurun akibat produktivitas kerja warganya yang merosot. Sementara pada waktu bersamaan, Indonesia perlu adanya pertumbuhan ekonomi yang  cepat.

"Kalau saya sih begini gampangnya, ketika orang usia 0-15 tahun, anak-anak, harus tetap makan tapi enggak punya income. Yang terjadi adalah income-nya nol namun konsumsi ada, berarti dia jadi beban," terang Chatib di Bank BTPN Economic Outlook 2024 di The Kempinski Jakarta.

Pada situasi yang dengan penduduk di rentan usia 65 ke atas. Chatib menerangkan, pada usia tersebut mereka sudah pensiun dan hanya akan mengandalkan dana pensiun yang minim.

Sumber: