Ditemukan Hewan Spesies Baru di Asia Tenggara, Apakah Indonesia Termasuk?

Ditemukan Hewan Spesies Baru di Asia Tenggara, Apakah Indonesia Termasuk?

spesies baru ditemukan di Asia Tenggara--

BACA JUGA:11 Januari Pendaftaran Beasiswa LPDP 2024 Dibuka, Inilah Syarat-Syaratnya!

Spesies ini diberi nama H Vorax berdasarkan deskripsi perilaku khas oleh ahli mammologi Frederick Ulmer. Dalam catatannya, Ulmer salah mengidentifikasi spesies tersebut sebagai jenis tikus. Faktanya, spesies ini seperti binatang buas, sering memakan seluruh umpan sebelum memasang perangkap.

Selain dua spesies baru tersebut, hasil penelitian juga mengangkat tiga subspesies landak berbulu halus, H dorsalis, H maxi, dan H peguensis, ke tingkat spesies. 

Ketiga spesies baru tersebut sebelumnya dianggap sebagai subspesies Hylomys suillus. Namun, hasil identifikasi menunjukkan bahwa ketiga spesies tersebut memiliki perbedaan genetik dan fisik yang cukup sehingga layak untuk berevolusi sebagai spesies terpisah.

H dorsalis berasal dari pegunungan Kalimantan Utara dan memiliki garis gelap menonjol yang dimulai di bagian atas kepala, kemudian melintasi punggung sebelum memudar di sekitar bagian tengah tubuh. Ukuran spesies ini hampir sebesar H macarong.

BACA JUGA:BUMN PT Mineral Industri Indonesia Membuka Lowongan Bagi Lulusan SMA Hingga S1 Semua Jurusan

Kemudian H maxi juga termasuk dalam spesies landak baru berbulu lembut dengan ukuran 14 cm. Spesies ini ditemukan di daerah pegunungan di Semenanjung Malaya dan Sumatera. 

Sedangkan H peguensis berukuran lebih kecil yaitu 13 cm dan banyak ditemukan di daratan Asia Tenggara, khususnya di Thailand, Laos, dan Myanmar.

Melissa Hawkins, kurator mamalia di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian, dan kolaborator lainnya mengumpulkan 232 sampel fisik dan 85 sampel jaringan dari seluruh kelompok Hylomys untuk analisis genetik. Ia juga mengumpulkan spesimen museum modern dan sejarah dari 14 museum sejarah alam di Asia, Eropa dan Amerika..

“Orang-orang mungkin akan terkejut mendengar bahwa masih ada mamalia yang belum ditemukan di luar sana. Namun, banyak hal yang belum kita ketahui, terutama hewan-hewan kecil nokturnal yang sulit dibedakan,” ujarnya.

BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni Edukasi Masyarakat Tekan Inflasi

Sumber: