Apakah Kalian Sedah Mengenali Tari Gambyong? Tarian Klasik Khas Surakarta Jawa Tengah
Tari Gambyong Merupakan Tarian Klasik Khas Surakarta Jawa Tengah--
Seorang pelatih tari Istana Mangkunegaran pada masa Mangkunegara VIII bernama Nyi Bei Mintoraras, membuat versi gambyong yang ‘dibakukan’ yang disebut Gambyong Pareanom.
BACA JUGA:Karapan Sapi di Madura: Tradisi Balapan yang Unik dan Meriah
Tarian ini pertama kali diperunjukkan di upacara pernikahan Gusti Nurul, saudara perempuan MN VIII tahun 1951.
Gambyong Pareanom pun disukai masyarakat hingga memunculkan versi lain yang terus dikembangkan untuk konsumsi masyarakat luas.
Menurut sejarah dari tari Gambyong, tarian ini merupakan bentuk baru dari tari tayub yang digelar untuk menyambut para tamu pada acara-acara hajatan yang diadakan oleh masyarakat.
Tari Gambyong pada awalnya merupakan tarian tunggal, tetapi saat ini tari Gambyong tengah berkembang menjadi tarian yang dilakukan oleh setidaknya 3 hingga 5 orang.
BACA JUGA:Zaman Dahulu, Alat Musik Bansi Konon Katanya Bisa Memikat Wanita
Perlu diketahui juga bahwa tari Gambyong bukan hanya terdiri dari koreografi tarian, tetapi juga terdiri dari beberapa koreografi.
Gerakan atau tarian yang paling terkenal adalah tari Gambyong pareanom dengan beberapa variasi dan juga tari Gambyong pangkur.
Meskipun tari Gambyong memiliki banyak macam atau banyak versi, terdapat gerakan dasar yang sama, Gerakan tersebut dikenal dengan gerakan tari-tari taledhek.
Pada awal kemunculannya, tari Gambyong sebenarnya diciptakan untuk dibawakan oleh satu penari tunggal, tetapi seiring dengan perkembangannya, saat ini tari Gambyong lebih sering dibawakan oleh beberapa penari untuk menambah unsur blocking pada panggung.
BACA JUGA:Tidak Menerima Adanya Barang Elektronik, Mengenal Apa Itu Suku Baduy!
Hal tersebut tentunya melibatkan garis maupun gerak yang besar.
Dengan berkembangnya seni tari Gambyong, tari ini semakin disukai dan menjadi hiburan bagi masyarakat.
Perlu diingat pula bahwa tari Gambyong merupakan tarian khas Jawa Klasik yang dibawakan untuk pertunjukan atau menyambut tamu. *
Sumber: