Mengenal Tari Lilin Asal Minang: Busana, Sejarah, Musik, dan Fungsinya
Tari Lilin Asal Minang--freepik
Sang sadis terus berusaha keras untuk menemukan cincin tersebut ia mencari nya terus menerus hingga menemukannya. Lalu Dia pun kemudian berkeliling dan mengitari pekarangan rumahnya. Dalam proses pencariannya itu, dia harus membungkuk untuk menerangi tanah.
Gadis tersebut pun terkadang bergerak meliuk liuk dan menengadah seperti berdoa, seolah olah terlihat seperti sebuah gerakan tari yang sangat indah. Anehnya, gerakan tubuh yang dihasilkan gadis itu memberikan keindahan.
Dari kejadian ini, gerakan anggun dan luwes itu mulai dikenal di kalangan gadis desa. Dari sinilah sejarah awal tari lilin lahir dan dikenal di masyarakat Minang.
BACA JUGA:Resep Sambel Ulek Teri Cabe Ijo, Inovasi Masakan Rumah Bikin Selera Makan
BACA JUGA:Yamaha X Force 155 Versi 2025 Meluncur, Cek Harganya di Sini!
Saat menampilkan tarian ini, para penari biasanya sangat berhati-hati saat memainkannya. Hal ini dilakukan agar lilin tetap menyala dan tidak padam.
Ternyata hal tersebut pun dapat atau bisa terinspirasi dari gading yang mencari cincin. Karena, jika lilin yang digenggamannya mati, maka cincin pertunangannya pun tidak akan bisa ditemukan lagi karena malam sudah sangat gelap.
Pada zaman dahulu, tari lilin ini hanya bisa ditampilkan di lingkungan istana pada acara adat tertentu saja. Tarian ini dilaksanakan untuk ungkapan rasa terimakasi kepada Tuhan atas keberhasilan dan pencapaian yang didapat oleh masyarakat minang pada jaman itu.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, fungsi dari tari lilin pun berubah. Saat ini, tarian khas Minangkabau ini tidak hanya ditampilkan dalam upacara adat saja. Namun juga bisa dihadirkan sebagai pertunjukan seni tari yang menghibur.
Selanjutnya, tarian ini sering ditampilkan sebagai selingan dalam prosesi kedatangan tamu. Acara ini menampilkan tarian lilin setelah pertunjukan tari pasambah. Bahkan tak jarang tarian ini ditampilkan untuk memeriahkan berbagai festival budaya, pertunjukan seni, hingga perayaan pernikahan..
Namun, sebagian masyarakat Minangul menampilkan tarian ini saat mendekati musim panen. Maka dengan cara inilah masyarakat Minangkabau tetap menjaga makna asli dari tari lilin tersebut.
Fungsi dari tari lilin
Tarian lilin dilakukan sebagai tanda syukur ketika masa panen menghasilkan hasil panen yang melimpah. Jadi tarian ini tidak dilakukan setiap saat.
Sumber: