Eksplorasi Peninggalan Manusia Purbakala, Warisan dari Budaya Dunia di Tanah Nusantara
ilustrasi manusia purba--freepik
Upaya pelestarian Situs Sangiran terus dilakukan melalui berbagai cara, yaitu seminar, kampanye penyadaran dan pemberian penghargaan kepada masyarakat yang menemukan fosil dan mengirimkan temuan fosilnya ke BPSMP Sangiran.
BACA JUGA:Mengenal Makna Tari Saman; Pengertian, Sejarah, dan Keunikan
Upaya tersebut terus gencar dilakukan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya fosil bagi ilmu pengetahuan.
Selain itu juga terdapat kegiatan penelitian, wisata pameran di beberapa kota setiap tahunnya, wisata bioskop, produksi buku/majalah, konservasi fosil, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan ini dianggarkan setiap tahun untuk mengurangi penjualan ilegal dan perburuan fosil oleh masyarakat.
Terdapat 2 fosil dalam koleksi penemuan baru yang dipamerkan pada pameran New Discoveries. Yang pertama adalah fosil tengkorak badak purba (Cranium Rhinoceros) dan yang kedua adalah fosil tanduk rusa purba (Antler Axis lydekkerii).
Kedua temuan tersebut berasal dari masyarakat yang tinggal di tengah kawasan Sangiran yang kaya akan temuan fosil.
BACA JUGA:Mengenal Tari Lilin Asal Minang: Busana, Sejarah, Musik, dan Fungsinya
Fosil tengkorak badak purba atau dalam bahasa latin Cranium Rhinoceros ditemukan pada 3 Juli 2020 di Dusun Bapang, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Srageni, Provinsi Jawa Tengah.
Fosil tengkorak badak purba ini ditemukan oleh Rosyid. Penemuan fosil tengkorak badak purba ini merupakan penemuan istimewa karena kondisinya masih sempurna dibandingkan koleksi serupa di Museum Manusia Purba Sangira.
Apalagi fosil-fosil tersebut ditemukan in situ, artinya konteksnya sangat jelas. Ini merupakan keuntungan lain karena dapat menyimpan berbagai informasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Setelah dilakukan analisis morfologi, terlihat bahwa fosil tersebut merupakan bagian dari tengkorak dan geraham badak purba. Dari segi dimensi, tengkorak purba fosil badak memiliki panjang 59 cm; lebar 35 cm; tinggi 24cm; dan beban berat; 5kg.
BACA JUGA:Inilah 5 Rahasia Menakjubkan Museum di Jawa yang Dikenang Sepanjang Sejarah
Fosil kedua adalah fosil purba tanduk rusa, atau tanduk Axis lydekkerii dalam bahasa latin.
Bambang Sugiarto menemukan fosil ini pada 26 Januari 2022 di Dusun Ngrejeng, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Srageni, Jawa Tengah. Ukuran fosil tanduk rusa Ruba; panjang 560,02 cm dan lebar 160,1 cm.
Kedua fosil ini menambah pengetahuan temuan fosil masyarakat yang sadar berkontribusi terhadap upaya konservasi di kawasan Sangiran.
Sumber: