Jalan Layang di Bantaian Sumsel Ambruk, Berikut Penyebabnya Ungkap BBPJN
penyebab ambruknya flyover bantaian di muaraenim--
SILAMPARITV.CO.ID - Ambruknya proyek jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, rupanya disebabkan oleh kesalahpahaman atau miskomunikasi antar operator.
Hal ini diungkapkan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan (Sumsel).
Melansir dari laman antaranews.com, Sabtu (9/3/2024), awal mula saat Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Flyover Bantaian Satker BBPJN Sumsel Surya Perdana menerangkan terkait kejadian tersebut saat mereka hendak melakukan pemasangan balok girder dengan menggunakan crane penyanggah, seperti jalur kereta.
Namun, saat balok girder diluncurkan operator abutment jembatan 1 dan 2 diduga alami miskomunikasi sehingga balok tersebut terangkat cukup tinggi dan membuat crane pun terguling kemudian menyebabkan balok girder tersebut terjatuh.
"Balok girder ini terangkat lebih tinggi dan dan mempengaruhi pada erector launcher tidak seimbang dan terguling ke kanan menimpa kereta yang sedang melintas,” terangnya.
Dikatakannya bahwa pihaknya telah melakukan evakuasi dengan mengangkat girder jalan layang yang ambruk supaya lalu lintas kereta dan jalan kembali normal.
"Kalau untuk kereta yang di lokasi tersebut sekitar pukul 14.40 WIB sudah bisa ditarik dan mobil sudah bisa lewat, sekarang sudah dinormalkan, ada dua arah untuk lalu lintas," ujarnya.
Sementara itu Ahmad Rizali PJ Bupati Muara Enim mengatakan, bahwa total korban dalam kejadian tersebut ada sebanyak sembilan orang. Kedua korban yang meninggal merupakan pekerja dari proyek tersebut yang sedang berada di lokasi itu.
"Terdapat sebanyak dua orang yang meninggal atas nama Edi Saputra, yang merupakan warga Desa Pegayut, Kabupaten Ogan Ilir dan Weston warga Makassar, Sulsel," jelasnya.
BACA JUGA:Berikut Data-data Pohon Tumbang, Banjir dan Longsor di Kota Padang Sumbar
Berdasarkan informasi, korban meninggal pada pukul 13.25 WIB. Jenazah Weston rencananya akan dipulangkan ke Makassar.
Ia juga menuturkan adanya korban luka-luka saat ini sedang dirawat di RS AR Bunda Prabumulih yaitu Mufaridin (37) yang diketahui tinggal di Mess Bantaian, Edi (21) warga Lampung, Budi (51), Tegar (23) dan M Hidayat (51) asal Palembang.
Sumber: