Ini Dia Cara Menanam Jamur Bonggol Jagung, Bisa Jadi Cuan Jutaan Hingga Milyar

SILAMPARITV.CO.ID - Jamur merupakan tanaman yang banyak ditemukan di negara kita Indonesia, Jamur memang enak dan sangat baik untuk tubuh sehingga kita menjadi tertarik untuk memakannya.

 Karena bonggol jagung mengandung bahan alami berupa lignoselulosa, maka bonggol jagung dapat digunakan sebagai substrat tumbuh jamur dan berpotensi digunakan sebagai media tumbuh alternatif dalam budidaya jamur.

 Kandungan lignoselulosa pada bonggol jagung membuka kemungkinan bonggol jagung dapat dijadikan sebagai media pertumbuhan alternatif dalam budidaya jamur.

BACA JUGA:Akhirnya Menyerahkan Diri, Aiptu FN yang Tembak Debt Collector di Palembang Sempat DPO

 Pemanfaatan bonggol jagung sebagai media pertumbuhan alternatif  jamur dapat mengatasi masalah penumpukan limbah yang menyebabkan pencemaran lingkungan.

 Jamur bonggol jagung ini merupakan salah satu jenis jamur yang termasuk dalam filum Basidiomycota karena mempunyai struktur seperti payung.

 Kandungan jamur bonggol jagung  terdiri dari bahan kering 90,0%, protein kasar 2,8%, lemak kasar 0,7%, abu 1,5%, serat kasar 32,7%, dinding sel 80%, selulosa 25,0%, lignin 6,0%, dan ADF 32%. Saya.

 Dari keterangan para ahli tersebut dapat kita simpulkan bahwa jamur bonggol jagung berkhasiat tinggi dan sangat baik untuk kebutuhan tubuh manusia.

BACA JUGA:Gubug Makan Mang Engking Sebroyot Lubuklinggau, Rekomendasi Untuk Berbuka Puasa Bersama Keluarga

 Bagaimana cara menanam jamur janger menggunakan bonggol jagung dengan modal Rp 50.000, menghasilkan jamur  besar dan panjang, memanen berkali-kali, dan menghasilkan uang banyak?

1. Penyiapan alat dan bahan  

Pembuatan jamur jagung diawali dengan penyiapan alat dan bahan.

 Untuk menanam jamur cendawan diperlukan alat dan bahan sebagai berikut : Alat : Tas goni, 1 buah terpal plastik, papan ukuran 5 x 1 m Bahan : 1 kg urea, 7 butir ragi, tongkol jagung, dedak padi 5kg.

 Untuk menghindari belanja modal yang besar, limbah tongkol jagung dapat diperoleh dari  petani yang biasanya membuang tongkol jagungnya begitu saja.

Sumber: