Fenomena 'Pemurnian Darah': Misteri Kecantikan Viral yang Mengguncang China

Fenomena 'Pemurnian Darah': Misteri Kecantikan Viral yang Mengguncang China

ilustrasi pemurnian darah--freepik

SILAMPARITV.CO.IDDalam sorotan publik China belakangan ini, sebuah fenomena baru dalam dunia kecantikan tengah menggegerkan banyak kalangan. 

Dipasarkan oleh salon-salon kecantikan sebagai terapi yang mampu memperpanjang umur hingga 20 tahun, terapi 'pemurnian darah' telah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial dan mendapat perhatian dari berbagai pihak. 

Namun, di balik klaim fantastisnya, terdapat sejumlah pertanyaan dan kontroversi yang mengitarinya.

Diberitakan oleh South China Morning Post (SCMP), terapi 'pemurnian darah' ini dianggap menyerupai proses cuci ginjal yang bertujuan untuk meningkatkan metabolisme dan mendetoksifikasi tubuh. Salah satu efek yang paling mencolok menurut para pelanggan adalah perubahan warna darah dari gelap menjadi terang.

BACA JUGA:Kekerasan di Timur Tengah Mereda, Misa Paskah di Vatikan Tetap Berkobar

Seorang pelanggan yang telah menjalani terapi ini menyampaikan pengalamannya, "Darah saya warnanya merah tua, bukan merah terang, hampir seperti darah haid yang tidak sehat. Setelah itu, perawat menunjukkan warna darah saya sebelum menyuntikkan ozon untuk mulai memurnikannya."

Namun, di tengah tren kecantikan ini, banyak yang mengutarakan kekhawatiran terhadap keamanan dan efektivitas dari 'pemurnian darah' ini.

Berbagai ahli kesehatan dan medis pun menyoroti bahwa klaim memperpanjang umur hingga 20 tahun terasa terlalu fantastis dan tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Dr. Zhang Wei, seorang ahli dermatologi dari Rumah Sakit Rakyat Guangzhou, mengatakan, "Klaim bahwa terapi ini dapat memperpanjang umur hingga 20 tahun terdengar sangat tidak masuk akal dan tidak didukung oleh penelitian medis yang terverifikasi."

BACA JUGA:Hati-hati! Bertambah Lagi 5 Meninggal dan 114 Masuk RS Usai Minum Suplememen Jepang

Belum lagi, penelitian mengenai efek jangka panjang dari terapi ini terhadap kesehatan masih sangat minim. Dengan begitu sedikitnya bukti ilmiah yang dapat mendukung klaim dari salon-salon kecantikan, banyak yang merasa waspada terhadap potensi risiko dan bahaya yang mungkin tersembunyi di balik terapi 'pemurnian darah' ini.

Selain itu, terdapat juga keprihatinan terhadap praktik tidak etis yang mungkin terjadi dalam pemasaran dan pelaksanaan terapi ini.

Banyak yang khawatir bahwa salon-salon kecantikan yang menawarkan 'pemurnian darah' mungkin memanfaatkan ketidakpastian dan keinginan konsumen untuk mendapatkan hasil yang instan tanpa mempertimbangkan risiko yang terlibat.

Menyadari fenomena ini, pemerintah China juga mulai mengambil langkah untuk mengawasi dan mengatur praktik-praktik terapi kecantikan yang tidak terbukti secara ilmiah.

Sumber: