Ekonomi Indonesia Masih Berada dalam Sikuls Ekspansi Standard Chartered
![Ekonomi Indonesia Masih Berada dalam Sikuls Ekspansi Standard Chartered](https://silamparitv.disway.id/upload/a2f9cb8c6a0f416cbd016255e4722f86.jpg)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi--
Standard Chartered juga memproyeksikan pertumbuhan PDB global tahun ini sebesar 3,1 persen, yang sama dengan tahun 2023. Perusahaan tersebut memperkirakan bahwa pertumbuhan akan meningkat menjadi 3,2 persen pada tahun 2025, yang merupakan peningkatan dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,1 persen.
Berdasarkan laporan Global Focus Economic Outlook Q2-2024 yang diterbitkan oleh Standard Chartered, Asia akan tetap menjadi mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi global. Sementara itu, Afrika dan Kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, Afghanistan, dan Pakistan (MENAP) diperkirakan akan tumbuh lebih cepat pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023.
BACA JUGA:BSD Membangun Kawasan Ekonomi Khusus: Pendidikan, Biomedis, dan Digital Menjadi Fokus Utama
Namun demikian, pemilihan umum di sejumlah negara pada tahun ini mungkin akan mempengaruhi aktivitas investasi untuk sementara waktu, dan keputusan mengenai waktu dan kecepatan penurunan suku bunga akan tetap menjadi tantangan mengingat masih adanya kekhawatiran terhadap inflasi.
Bank sentral besar kemungkinan akan memulai siklus penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, memberikan ruang untuk pelonggaran kebijakan oleh bank sentral di Asia pada kuartal ketiga.
Kenaikan suku bunga riil juga dinilai telah melemahkan ketersediaan kredit dan meningkatkan tingkat tunggakan utang, serta dampak pengetatan moneter sebelumnya kemungkinan masih akan terus berlanjut. Oleh karena itu, Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan beberapa negara besar akan berada di bawah tren pada tahun 2024.
BACA JUGA:Ini dia Honda Dio 125 H Smart 2024, Perpaduan Performa, Gaya dan Kenyamanan
Kepala Riset, Eropa dan Amerika, Standard Chartered Bank, Sarah Hewin, menjelaskan bahwa peningkatan perkiraan pertumbuhan Amerika Serikat (AS) di tahun 2024 mencerminkan banyaknya lapangan kerja yang tercipta saat ini dan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan sejak paruh kedua 2023.
Perekonomian di kawasan Eropa kemungkinan akan stagnan pada kuartal pertama dan pertumbuhan kredit masih negatif. Pertumbuhan PDB diperkirakan akan berada di bawah 1 persen dalam satu tahun ke depan, meskipun dengan momentum yang membaik karena pertumbuhan upah riil yang lebih tinggi.
Menurut Sarah, aktivitas global kemungkinan akan mendapatkan kembali momentumnya secara bertahap seiring dengan berkurangnya pembatasan kebijakan moneter; sementara kebijakan penurunan suku bunga akan mendukung pertumbuhan global yang lebih kuat pada tahun 2025.
BACA JUGA:Gelang Bangle Cantik dan Elegan, Ketahui Perbedaannya dengan yang Lain
"Di antara bank sentral besar, kami memproyeksikan bahwa Bank Sentral Eropa dan Bank of Canada akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni, The Fed pada bulan Juli, dan Bank of England pada bulan Agustus. Hal ini harus menjadi perhatian, khususnya di Amerika Serikat; setiap data terkait inflasi dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi kuncinya," tutupnya.
Sumber: