Mengeluhkan Nasib di Jalan Rusak: Sopir Truk dan Ojek Gabah di Mesuji Lampung Berbagi Pengalaman Pahit

Mengeluhkan Nasib di Jalan Rusak: Sopir Truk dan Ojek Gabah di Mesuji Lampung Berbagi Pengalaman Pahit

--

SILAMPARITV.CO.IDSebuah video yang beredar di media sosial Facebook menampilkan para pengendara, mulai dari sopir truk hingga ojek gabah, yang mengeluhkan kondisi jalan rusak seperti kubangan lumpur di wilayah KTM Mesuji Timur, Lampung.

Keluhan mereka menjadi sorotan karena menyoroti tidak hanya kesulitan dalam perjalanan, tetapi juga dampak ekonomi yang dirasakan oleh para pengguna jalan tersebut.

Dalam postingan Facebook yang dibagikan oleh akun Amirul Mu'minin, seorang sopir truk merekam situasi memprihatinkan dari jalan rusak di wilayah tersebut.

Antrean kendaraan, termasuk mobil angkutan, terjebak di jalan yang berlubang dan berlumpur, bahkan ada satu truk yang terperangkap di dalamnya. Pengendara lain yang menyaksikan kejadian tersebut juga mengeluhkan kondisi jalan yang membuat mereka seperti mengantri di terminal.

BACA JUGA:Mendagri Batalkan SK Pelantikan Pejabat Musi Rawas, Muratara dan OKU Selatan, Pemprov Sumsel Turun Tangan

Ketika tribunlampung.co.id mengonfirmasi kebenaran peristiwa ini kepada pemilik akun Amirul Mu'minin, pada Minggu, 5 Mei 2024, dia membenarkan kejadian tersebut dan mengungkapkan pengalamannya yang tidak menyenangkan saat melintasi jalan tersebut pada Kamis, 2 Mei 2024.

Lokasi kejadian terjadi di jalan Poros KTM, Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.

Namun, keluhan tidak hanya datang dari sopir truk. Seorang driver ojek gabah bernama Fajar dari Kecamatan Mesuji Timur juga berbagi cerita tentang kondisi jalan rusak di wilayah tempatnya bekerja.

Dikarenakan masa panen, banyak petani yang membutuhkan jasanya, tetapi jalan rusak membuat pekerjaannya menjadi sulit.

BACA JUGA:Gaduh! Pastor Paroki Dituding Tiduri Istri Orang, Langsung Minta Maaf Kepada Imam hingga Umat

Fajar menjelaskan bahwa jalan rusak yang sering dilaluinya, mulai dari SP 3 Wonosari hingga arah SP 12 KTM, tergenang lumpur dan berlubang.

Meskipun telah berlangsung sebulan lebih sejak awal musim hujan, kondisi jalan masih belum diperbaiki, dan Fajar belum melihat adanya alat berat untuk memperbaiki jalan tersebut.

Dampak dari kondisi jalan rusak ini tidak hanya dirasakan oleh para pengguna jalan secara langsung, tetapi juga memiliki implikasi ekonomi yang serius.

Para sopir truk dan driver ojek gabah mengalami kesulitan dalam menjalankan pekerjaan mereka, sementara itu, petani yang membutuhkan transportasi untuk mengangkut hasil panen mereka juga terhambat.

Sumber: