Mahasiswa Katolik Digeruduk Saat Berdoa Rosario, Polres Tangsel Intensifkan Penyelidikan
--
SILAMPARITV.CO.ID - Suatu insiden kontroversial menghebohkan media sosial pada Senin malam ini di Tangerang Selatan. Sebuah video viral memperlihatkan sekelompok mahasiswa Katolik yang tengah menggelar ibadah Doa Rosario di Tangerang Selatan, digeruduk oleh sejumlah warga yang dituduh membawa senjata tajam.
Insiden ini menciptakan gelombang reaksi di masyarakat dan mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian setempat.
Polres Tangerang Selatan secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah memulai penyelidikan terhadap insiden tersebut.
Dugaan penggerudukan warga terhadap sekelompok mahasiswa ini menjadi fokus utama penyelidikan, terutama mengenai tuduhan adanya warga yang membawa senjata tajam.
Kepolisian juga berkomitmen untuk mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya di balik kejadian tersebut.
Menurut keterangan dari Ketua RW 002, Marat, seorang warga yang menjadi saksi mata, insiden ini bermula saat warga sekitar mengeluhkan kegiatan kumpul-kumpul mahasiswa kepada pihak RT. Marat mengaku kurang mengetahui secara pasti seberapa sering dan berapa banyak orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Namun, ia membenarkan bahwa beberapa mahasiswa berkumpul dan menggelar ibadah di suatu rumah.
"Saya datang ke situ 'Udah udah. Jangan pada emosi'. 'Bukan begitu, karena saya sudah kena pukul pak RW. Saya kepukul'. Iya (warga dipukul duluan)," kata Marat menirukan suara warga saat memberikan kesaksiannya.
Marat juga menjelaskan bahwa dalam kejadian tersebut, warga yang lebih dulu dipukul adalah salah satu dari mahasiswa yang sedang beribadah.
"Tadi malam mahasiswa Katolik Universitas Pamulang berkumpul di Sebuah rumah di Victor Serpong dan berdoa Rosario, tapi mereka digeruduk pak RT dan warga yg membawa sajam untuk membubarkan dan memukuli para mahasiswa yang sedang berdoa... Beruntung tidak Ada korban jiwa," demikian keterangan dalam video yang menjadi viral.
Reaksi dari masyarakat pun bermacam-macam. Sebagian mengutuk keras tindakan penggerudukan tersebut, sementara yang lain menyarankan agar pihak berwenang mengambil tindakan tegas terhadap pelaku serta memastikan keamanan dan perlindungan bagi semua warga, termasuk kelompok mahasiswa.
Sementara itu, pihak Universitas Pamulang belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut.
Sumber: