Kemudian giliran Anton yang memukul korban sebanyak tiga kali. - Tersangka yang ditangkap (Pongki Saputra) juga pernah memukul korban sebanyak satu kali. “Dia juga menendang korban satu kali untuk memastikan korban sudah meninggal,” jelas Harry.
Tersangka Pongki pun mengaku kepada polisi bahwa ide pemakaman korban adalah dari Antoni selaku pelaku utama atau dalang.
Terdapat kolam kecil dengan saluran air di halaman belakang toko. Kemudian pembuatnya menggalinya dengan cangkul.
“Korban dikubur, ditimbun batu, lalu disiram semen,” sambung lulusan akademi kepolisian tahun 1996 itu. Dalam kasus ini, pihaknya mendapatkan barang bukti berupa kunci inggris yang digunakan untuk memukul korban, cangkul yang digunakan. untuk menguburkan korban, dan telepon seluler korban.
Sebelum mengabarkan perkembangan kasus kemarin sore, Harry mengunjungi TKP Antonin Anti Mahal Entertainment di pagi hari.
BACA JUGA:Ditemukan Mayat Pria Lansia di Sulsel, Mulut Dipenuhi Semut
Ia tiba bersama Pj Wali Kota Palembang Ucok Abdulrauf Damunte dan Ketua DPRD Kota Palembang Zainal Abidin.
“Sebenarnya kami ingin melakukan sidang penuh, tapi karena (kasusnya) penting, kami datang ke TKP dulu,” jelas Harry di TKP. Bahkan, tiga pengungsi asal Palembang mendatangi Anti Mahal Entertainment untuk melihat lokasi pemakaman korban.
Usai keluar dari dunia hiburan, Harry memberikan penjelasan kepada media. Pelaku Palembang Selain Wakil Wali Kota dan Ketua DPRD Palembang, Harry didampingi Kanit Reskrim Polda Sumsel, Kapolres Anwar Reksowidjojo SIK, Satreskrim Polda Palembang, AKBP Haris. Dinzah SIK MH dan AKBP Sukaram, Kompol M Ikang Ade Putra SIK MH.
Harryo kemarin pagi mengatakan, korban awalnya dilaporkan hilang kontak pada sore hari, 8 Juni 2024. Ucapkan selamat tinggal pada pekerjaan seperti biasa di pagi hari, billing. Beberapa hari kemudian, keluarganya melaporkan korban hilang ke polisi.
BACA JUGA:Miris! Guru ASN di Pariaman Cabuli Hingga Setubuhi 2 Siswinya Secara Berulang
"Laporan awal orang tersebut hilang. Kami kira dia akan pulang beberapa hari lagi atau ada kepentingan pribadi dengan pekerjaannya," aku Harry.
Namun berdasarkan hasil penyelidikan ditemukan kejanggalan. Salah satu ponsel korban berpindah tangan.
Polisi sedang menyelidiki debitur yang merupakan klien korban. Mereka mencurigai pemilik Anti Mahal Entertainment yang merupakan klien korban.
Penyidikan dilakukan bersama oleh Bareskrim Polda Sumsel, Satuan Reskrim Polrestabes Palembang, dan Satuan Reskrim Polres Sukarami.
BACA JUGA:Hasil Visum Jasad Vina dan Eky Cirebon: Polisi Sebut Pembunuhan Sangat Kejam