Benarkah Ukuran Leher Bisa Prediksi Risiko Penyakit Jantung? Ini Temuan Terbarunya!

Senin 29-09-2025,09:52 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

BACA JUGA:Gegara Cekcok, Pengantin Pria di OKI Keroyok Ipar hingga Wali Nikah Diganti.

Berapa Ukuran Leher yang Dianggap Berisiko?

Mengutip data dari Framingham Heart Study, sebuah studi jangka panjang yang sangat berpengaruh dalam bidang kardiologi, para peneliti memberikan batasan ukuran leher yang perlu diwaspadai:

Untuk pria: 17 inci atau 43 cm ke atas

Untuk wanita: 14 inci atau 35,5 cm ke atas

Ukuran ini dianggap sudah cukup untuk meningkatkan risiko masalah kardiometabolik, terutama jika disertai dengan obesitas atau faktor risiko lain seperti kolesterol tinggi dan kurang aktivitas fisik.

BACA JUGA:Gegara Cekcok, Pengantin Pria di OKI Keroyok Ipar hingga Wali Nikah Diganti.

BACA JUGA:Ahmad Dhani Ngotot Bertahan di DPR Meski Didesak Mundur Netizen

Mengapa Lingkar Leher Bisa Menjadi Indikator Risiko?

Lingkar leher mencerminkan akumulasi lemak di bagian atas tubuh, yang menurut penelitian, lebih aktif secara metabolik daripada lemak di bagian bawah tubuh (seperti pinggul atau paha). Lemak ini menghasilkan zat peradangan yang berkontribusi pada resistensi insulin, tekanan darah tinggi, dan kerusakan pembuluh darah.

Berbeda dengan lemak perut yang sudah banyak diteliti, lemak di sekitar leher masih kurang mendapat perhatian — padahal posisinya dekat dengan saluran pernapasan dan pembuluh darah utama, sehingga potensi dampaknya cukup besar.

BACA JUGA:Gerebek Pasutri Pesta Sabu di Gresik, Polisi Amankan Istri, Suami Kabur via Toilet.

BACA JUGA:Wakil Panglima TNI Tegaskan Program MBG Higienis, BGN Perketat Verifikasi Penyedia

Apakah Ini Berlaku untuk Semua Orang?

Para peneliti menekankan bahwa meskipun korelasi ini cukup kuat, hubungan sebab-akibat belum sepenuhnya bisa disimpulkan. Lingkar leher bisa menjadi indikator tambahan, bukan pengganti dari alat ukur kesehatan lainnya seperti:

Indeks Massa Tubuh (IMT/BMI)

Kategori :