Tak Harus WNI, Prabowo Ubah Aturan Agar WNA Bisa Pimpin BUMN.

Senin 20-10-2025,15:51 WIB
Reporter : Rendi Setiawan
Editor : Rendi Setiawan

SILAMPARITV.CO.ID - Presiden RI Prabowo Subianto membuat gebrakan baru di sektor ekonomi nasional dengan membuka peluang bagi warga negara asing (WNA) untuk memimpin badan usaha milik negara (BUMN). Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah besar untuk meningkatkan daya saing dan tata kelola BUMN agar sejajar dengan standar bisnis internasional.

BACA JUGA:Kanwil HAM Sumsel Audiensi bersama Lapas Lubuk Linggau Bahas Penguatan Kapasitas HAM untuk Pelayanan

BACA JUGA:Kopi atau Matcha – Mana yang Lebih Sehat untuk Fokus Sepanjang Hari?

Dalam dialog bersama Chairman Forbes Media, Steve Forbes, di ajang Forbes Global CEO Conference 2025 yang digelar di St Regis Jakarta, Rabu (15/10/2025), Prabowo menegaskan bahwa aturan kepemimpinan BUMN kini telah diubah.

“Saya sudah mengubah regulasinya. Sekarang ekspatriat, non-Indonesia bisa memimpin BUMN kita. Jadi, saya sangat bersemangat,” ujar Prabowo.

Langkah tersebut, kata Prabowo, merupakan upaya mendorong profesionalisme, efisiensi, dan peningkatan kinerja di lingkungan BUMN yang selama ini dianggap masih belum optimal. Ia menekankan bahwa pembenahan ini tidak hanya tentang efisiensi struktural, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mengelola perusahaan milik negara.

BACA JUGA:Lapor Pak Purbaya Resmi Aktif: Kanal Pengaduan Pajak dan Bea Cukai Langsung Ditangani Menteri Keuangan

BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Tutup Kegiatan Program Rehabilitasi pemasyarakatan bersama LKS Rumah Asa Silampari

Dorong Standar Bisnis Internasional

Dalam kesempatan itu, Prabowo meminta kepada manajemen Danantara Holding — lembaga yang kini mengelola sejumlah perusahaan BUMN strategis — agar menerapkan standar bisnis global.

“Saya sampaikan kepada manajemen Danantara untuk menjalankannya dengan standar bisnis internasional. Kalian bisa mencari otak-otak terbaik, talenta-talenta terbaik,” tegasnya.

Ia juga menegaskan pentingnya merampingkan jumlah BUMN agar lebih efektif dan berorientasi pada keuntungan negara.

“Saya sudah memberikan arahan kepada ketua Danantara untuk merasionalisasi semuanya, mengurangi dari sekitar 1.000 BUMN menjadi angka yang lebih rasional, mungkin 200 atau 230, 240 perusahaan,” jelas Prabowo.

BACA JUGA:TRAILER FILM “SEND HELP” KARYA SAM RAIMI TAMPILKAN DYLAN O’BRIEN DAN RACHEL MCADAMS DALAM KISAH BERTAHAN HIDUP

BACA JUGA:Jangan Panggil Mama Kafir”: Drama Religi yang Menyentuh, Berani Angkat Isu Cinta dan Iman di Layar Leba

Kategori :